Network
PURWAKARTA NEWS - Pelawak sekaligus sutradara Ernest Prakasa kembali membuat netizen geger dengan cuitannya dalam Twitter.
Dalam unggahan Twitter, Ernest Praksa menginformasikan jika dirinya akan menjadi juri pada Jumat depan untuk terakhir kalinya.
Hal tersebut dijelaskan dalam Twitter Ernest Prakasa karena menyindir Gautama, salah satu peserta komika di Stand Up Comedy Indonesia saat menjadi juri yang dianggapnya tidak menulis bit tapi lebih sering memberikan tebak-tebakan.
Ernest Prakasa menganggap bahwa tebak-tebakan merupakan hal yang paling mudah yang dapat dilakukan oleh semua orang dan dapat mengalahkan orang yang benar-benar serius untuk mencari bit.
"Betul. Tapi semua orang juga bisa bikin tebak-tebakan. Artinya itu sesuatu yang "cari gampang", di saat orang lain memilih untuk serius belajar. Nggak adil," jelas Ernest Prakasa.
Baca Juga: Wacana Presiden Tiga Periode Makin Berkembang, Cuitan Ernest Prakasa Bikin Panas Telinga
Ernest Prakasa menganggap bahwa Gautama yang suka main tebak-tebakan dipandang tidak adil karena dirasanya komika yang lain yang serius menulis bit telah berusaha untuk mikir.
"Di SUCI, ada komika yang serius menulis bit, tapi ada juga yang main tebak-tebakan. Adil? Kalo menurut gue, enggak," ungkap Ernest Prakasa.
Dikarenakan sikap Ernest Prakasa merupakan satu-satunya juri yang menganggap tebak-tebakan bukanlah tujuan Stand Up Comedy, Ernest Prakasa memilih untuk mundur.
Baca Juga: Kinerja KPI Terus Dikritik, Komika Ernest Prakasa Beri Sindiran Komisi Pelecehan Indonesia
"Tapi karena hanya gw satu-satunya juri yang mempermasalahkan, yaudah, jalan terbaik adalah ya gw jangan ikut ngejuri.
Kontestan lain yang tabah ya, inget kalo kalian kalah sama tebak tebakan, kekalahan kalian tetap terhormat. Usaha kalian akan tetap menjadi bekal yang berharga," kata Ernest Prakasa.
"Gw agak susah untuk membuka diskusi soal ini karna menurut gw ini masalah prinsip.
Baca Juga: Inilah Profil dan Biodata Babe Cabita, Komika yang Memiliki Istri Cantik dan Karir Cemerlang
Stand-up comedy adalah sebuah bentuk kesenian yang memiliki cirinya sendiri. Dalam sebuah kompetisi, itu harga mati.
Tapi kalo penonton merasa "Yaudah lah bebas yang penting lucu", silakan aja," tegas Ernest Prakasa lagi.
Ernest Prakasa mengungkapkan bahwa ketidak setujuannya itu merupakan bentuk dari prinsipnya.
Namun, jika penonton menganggap hal tersebut lucu ia tidak mempermasalahkannya, dan ia juga tidak bisa mengubah prinsipnya. ***
