Polemik ReneOut: Persib Punya Ukuran Kuantitatif Tegas

- 22 Oktober 2021, 23:17 WIB
Supardi Nasir dan Wander Luiz sip tampil saat menghadapi PSS Sleman. (Persib.co.id/Amandeep Rohimah)
Supardi Nasir dan Wander Luiz sip tampil saat menghadapi PSS Sleman. (Persib.co.id/Amandeep Rohimah) /

PURWAKARTA NEWS - Polemik petisi Bobotoh Persib Bandung yang meminta pelatih Robert Rene Alberts dipecat karena belum menunjukan hasil memuaskan, jadi sorotan. 

Bahkan, hasil lima pertandingan pasca petisi dilayangkan, disebut jadi pertimbangan layak tidaknya Rene diberhentikan.

Anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan menilai, petisi tersebut harus menjadi dinamika demokrasi antara Bobotoh dengan manajeman ke arah yang lebih baik. Bahkan, adanya sikap dari manajeman memberi batasan tertentu untuk mengevaluasi pelatih, harus menjadi motivasi bagi Bobotoh dan pemain.

Baca Juga: Seorang Pria Diduga Maling Babak Belur Dihakimi Warga di Purwakarta

"Manajemen selalu punya ukuran kuantitatif yang tegas. Pada saat bersamaan saya percaya bahwa penggantian pelatih bukan solusi terbaik. Polemik petisi #reneout adalah hak kebebasan berekspresi bobotoh yang patut dihargai," ujar Farhan, Jumat 22 Oktober 2021.

Farhan menilai, Persib bisa juara liga 2014 dan piala Presiden 2015, karena secara konsisten pelatih Jajang Nurjaman dipertahankan dan diperkuat sejak musim 2012 - 2013. Maka, lanjut Farhan, manajemen Persib harus menjaga konsistensi Rene dan memberikan penguatan.

"Persib perlu menang dan juara, hanya itu yang ada di benak dan hati semua Bobotoh. Kemampuan dan keahlian manajerial dan sport science semua sudah lengkap dimiliki oleh Persib," katanya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aquarius dan Pisces, Sabtu, 23 Oktober 2021: Keluarga dan Pasangan Butuh Perhatian Kamu

"Sebagai supporter tidak memiliki kemampuan yang selengkap tim Persib. Tapi hati (Bobotoh) 100 persen untuk Persib. Maka hasil yang ditunggu harus juara," tambahnya.

Halaman:

Editor: Muhammad Mustopa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini