Gunung Merapi Level Siaga, Alami 91 Kali Gempa Guguran, dan 230 Kali Gempa Hybrid

- 16 November 2020, 23:20 WIB
Gunung Merapi alami 91 kali gempa guguran, dan 230 kali gempa hybrid selama periode pengamatan pada Minggu (15/11) mulai pukul 00:00-24:00 WIB.
Gunung Merapi alami 91 kali gempa guguran, dan 230 kali gempa hybrid selama periode pengamatan pada Minggu (15/11) mulai pukul 00:00-24:00 WIB. /

PURWAKARTA NEWS - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan, Gunung Merapi mengalami 91 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Minggu 15 November 2020 mulai pukul 00:00-24:00 WIB.

Dilansir dari Antara, Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Senin, menyebutkan, selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat 230 kali gempa hybrid atau fase banyak, 49 kali gempa hembusan, 36 kali gempa vulkanik dangkal, satu kali gempa frekuensi rendah, serta satu kali gempa tektonik.

Berdasarkan pengamatan visual di gunung api aktif itu tidak teramati asap solfatara.

Baca Juga: Biaya Perawatan Satu Pasien COVID-19 Bisa Capai Rp500 Juta

Pada periode pengamatan itu, disebutkan terdengar suara guguran sebanyak lima kali (lemah hingga keras) di lereng barat Gunung Merapi dari Pos Pemantauan Gunung Merapi (PGM) Babadan.

Berikutnya, laju deformasi Gunung Merapi diukur menggunakan electronic distance measurement (EDM) Babadan rata-rata 12 cm per hari.

BPPTKG telah menaikkan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Untuk penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.

Baca Juga: Pendaftar Kartu Prakerja Tembus 43,3 juta Kurun Waktu Tujuh Bulan

BPPTKG meminta pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah juga diminta mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.***

Editor: Muhammad Mustopa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x