BPBD Magelang Evakuasi 607 Warga Menyusul Status Siaga Gunung Merapi

- 9 November 2020, 11:19 WIB
Kondisi salah satu tempat pengungsian bari warga kelompok rentan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat 6 November 2020.
Kondisi salah satu tempat pengungsian bari warga kelompok rentan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat 6 November 2020. /(BPBD Kabupaten Magelang)

PURWAKARTA NEWS - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang telah mengevakuasi sebanyak 607 warga yang termasuk dalam kelompok rentan seperti balita, lansia, ibu hamil, ibu menyusui dan disabilitas, setelah status Gunung Merapi dinaikkan ke level Siaga, Jumat 6 November 2020.

Adapun keseluruhan warga yang dievakuasi tersebut berasal dari tiga desa yang masuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III, yakni Desa Krinjing, Desa Paten dan Desa Ngargomulyo di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Menurut laporan sementara, warga kelompok rentan yang berasal dari Desa Krinjing dievakuasi di Balai Desa Krinjing menggunakan mobil bak terbuka dan kendaraan pedukung lainnya.

Baca Juga: Romantis! Joe Biden Sampai Lima Kali Lamar Jill Biden Baru Diterima

Adapun rincian warga Desa Krinjing yang diungsikan adalah 42 balita, 36 lansia, 3 ibu hamil, 41 ibu menyusui dan 2 disabilitas sehingga totalnya adalah 124 warga.

Kemudian warga Desa Paten yang tinggal di Dusun Babadan I dan Babadan II telah diungsikan ke Desa Banyurejo dan Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, dengan total pengungsi sementara adalah 356 orang warga kelompok rentan.

Selanjutnya, ada sebanyak 127 warga kelompok rentan dari Desa Ngargomulyo yang diungsikan ke empat titik pengungsian, yakni Gedung NU Ketaron, Gedung Futsal Tejowarno, Gedung PPP Prumpung dan PAY Muhammadiyah.

Sementara itu, BPBD Kabupaten Magelang juga telah mendistribusikan logistik ke beberapa desa yang menjadi titik pengungsian seperti Desa Mertoyudan, Desa Banyurojo dan Desa Deyangan di Kecamatan Mertoyudan.

Baca Juga: Kamala Harris Menuju Wakil Presiden Perempuan Pertama di Amerika Serikat

Halaman:

Editor: Muhammad Mustopa

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

x