Akses Pesantren Garut Diperketat untuk Cegah COVID-19

- 13 November 2020, 23:22 WIB
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman /Muhammad Nur/JURNAL Garut

PURWAKARTA - Wakil Bupati Garut Helmi Budiman meminta pengurus pondok pesantren di Kabupaten Garut, Jawa Barat, untuk memperketat akses keluar masuk orang agar terhindar dari wabah COVID-19 di lingkungan pesantren.

"Jika ada orang luar termasuk orang tua santri yang ingin menengok, ya, jangan diberi izin, kecuali sudah diperiksa terlebih dahulu, sudah jelas negatif," kata Helmi Budiman kepada wartawan di Garut, Jumat 13 November 2020 dilansir Antara.

Ia menuturkan jumlah terkonfirmasi positif COVID-19 di Garut sudah menembus angka seribu kasus sehingga menjadi perhatian serius pemerintah untuk terus mencegah dan memutus rantai penularannya.

Baca Juga: Masyarakat Gorontalo Terima 20 ribu Alquran

Khususnya pencegahan di lingkungan pondok pesantren, kata Helmi, harus lebih diperketat penerapan protokol kesehatannya, bila perlu ditutup bagi umum agar para santri maupun pengurusnya terhindar dari penularan COVID-19.

Ia menjelaskan penerapan protokol kesehatan di pesantren merupakan upaya mencegah penularan COVID-19 dengan selalu memakai masker, rajin cuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, tidak berkerumun, makan yang bergizi, rajin olahraga, dan bahagia agar imun naik.

"Bagi pondok pesantren diharuskan dapat menerapkan protokol kesehatan, karena sesuai dengan tuntunan Nabi, ketika kita bertemu dengan wabah itu harus menghindar," katanya.

Baca Juga: Kapuspen TNI Ingatkan Seluruh Prajurit Bijak Gunakan Media Sosial

Helmi menambahkan saat ini ada beberapa pondok pesantren di Garut yang ditemukan kasus terkonfirmasi positif COVID-19, terakhir dilaporkan pesantren di Kecamatan Samarang.

Halaman:

Editor: Muhammad Mustopa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah