Kementerian PPN/Bappenas Libatkan Tokoh Agama dan Budaya Pertajam Rancangan Awal RPJPN 2025-2045

- 13 Juni 2023, 08:42 WIB
Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas, Amich Alhumami meminta masukan dari tokoh agama dan budaya untuk mempertajam rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025 – 2045.
Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas, Amich Alhumami meminta masukan dari tokoh agama dan budaya untuk mempertajam rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025 – 2045. /Foto:Istimewa

Lebih lanjut Amich menjelaskan, pencapaian sasaran utama RPJPN 2025-2045 akan diukur menggunakan Human Capital Index (HCI). Pengukuran ini diharapkan mampu mendorong pembangunan menjadi lebih berpusat pada manusia, sehingga warga Indonesia mampu meningkatkan kualitas hidup, kesejahteraan, dan kemampuan manusia (human capabilities) untuk meningkatkan harkat dan martabat dengan memenuhi semua kebutuhan dasar, serta menggunakan pendekatan siklus hidup.

"Pada akhirnya RPJPN 2025-2045 akan mampu mewujudkan visi besar Indonesia yaitu Negara Nusantara yang Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan," tambah Amich.

Kementerian PPN/Bappenas menghadirkan Premana W Permadi, Asep Salahudin dan Fajar Riza Ul Haq sebagai narasumber untuk menganalisa rancangan awal RPJPN 2025-2045. Ketiga narasumber memperkaya pembahasan Rancangan Awal RPJPN 2025-2045 dari sudut pandang keahlian masing-masing.

Baca Juga: Pasca Cerai dengan Dedi Mulyadi, Anne Ratna Mustika Pindahkan Hartanya ke Cianjur?

Premana, ahli astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB), memberikan masukan dari sudut ekologi dan budaya. Ia meminta agar RPJPN 2025-2045 memberikan perhatian lebih besar kepada persoalan ekologi.

Menurutnya, dibutuhkan rasionalitas agar kepentingan ekonomi, budaya, dan ekologi bisa berjalan selaras. Upaya membangun keselarasan ini membutuhkan cara berpikir logis yang runtut dan nurani yang baik. Kemampuan berpikir dan berbahasa yang tinggi, akan memudahkan untuk lebih rasional dan tangguh secara nurani.

Sedangkan Asep (Ketua Lakpesdam PWNU Jawa Barat) dan Fajar (Pengurus Pusat Muhammadiyah) mempertajam Rancangan Awal RPJPN 2025-2045 dari sudut pandang agama.

Asep berharap prioritas pembangunan untuk tema Beragama Maslahat dan Berkebudayaan Maju dapat diukur lebih konkret. Sedangkan Fajar mengingatkan pentingnya nilai-nilai agama dapat ditransformasikan menjadi etos kemajuan dan pengungkit budaya kerja yang inovatif dan produktif.

Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJPN 2025-2045 di Bandung diikuti ratusan peserta baik secara luring maupun daring. Peserta berasal dari unsur tokoh agama, budayawan, akademisi, pemerintah daerah, dan organisasi kemasyarakatan yang berasal dari Pulau Jawa dan Sumatera.

Rencananya Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJPN 2025-2045 akan diselenggarakan juga di Wilayah Indonesia Tengah dan Wilayah Indonesia Timur sehingga masukan lebih komprehensif dan berbasis kondisi kewilayahan.

Halaman:

Editor: Aik Hakiki


Tags

Artikel Pilihan

Terkini