Dari kejadian tersebut, kerusuhan pun tak dapat dihindari. Polisi mencoba mengamankan dengan melakukan tembakan gas air mata.
Atas hal tersebut, ratusan suporter kini dikabarkan kehilangan nyawanya dan masih banyak lagi yang sedang melakukan perawatan di rumah sakit.
Polri sendiri mengatakan bahwa akan melakukan terlebih dulu evaluasi terkait penggunaan gas air mata.
"Dievaluasi dulu, jadi kita tidak buru-buru menyimpulkan," ujar Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo, dikutip dari laman PMJ.
Baca Juga: Bukan Karena Bentrok Suporter! Ternyata Ini Penyebab Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang
Menurut Dedi, evaluasi penggunaan gas air mata ini dilakukan secara menyeluruh dan komprehensif. Dia memastikan akan segera menyampaikan hasilnya evaluasi tersebut kepada publik
"Itu harus dievaluasi secara menyeluruh dan komprehensif dan nanti hasil daripada evaluasi menyeluruh sesuai dari perintah Bapak Presiden nanti disampaikan," jelasnya.
Sebagai inromasi, badan sepak bola dunia FIFA telah melarang penggunaan gas air mata di dalam stadion.