Perbandingan Efektivitas WFH dan WFO di Masa Pandemi

- 16 September 2021, 13:31 WIB
Banyak perusahaan yang menerapkan sistem bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH).
Banyak perusahaan yang menerapkan sistem bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH). /ANTARA/Shutterstock

PURWAKARTA NEWS - Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi asal Amerika yang bernama Entrust baru-baru ini membuat sebuah penelitian Securing the New Hybrid Workplace.

Penelitian itu bermaksud untuk mengulik tantangan, peluang, dan efektivitas bekerja secara hybrid.

Sebagaimana diketahui, kerja dengan model Hybrid itu menghubungkan antara bekerja dikantor dengan yang bekerja di rumah.

Baca Juga: Ini Ketentuan Ganjil Genap Yang Akan Diberlakukan di Kota Bandung Mulai Besok

Kerja dirumah atau WFH ini kerap dilakukan di masa pandemi Covid-19.

"Ketika para pemimpin bisnis merencanakan model kerja di masa depan, kami ingin mengetahui bagaimana mereka mengadaptasikan keamanan dan identitas untuk model kerja hybrid," kata Director of Digital Security Asia Pacific and Japan Entrust, James Cook, Kamis 16 September 2021.

Dari hasil penelitian tersebut, Entrust menemukan sebuah data bahwa ada sekitar 64 persen pimpinan bisnis dan karyawan sebanyak 54 persen secara global.

Baca Juga: Jadwal Bola Liga Europa Malam ini: Ada Galatasaray vs Lazio dan Dinamo Zagreb vs West Ham

Perusahaan mereka saat ini menggunakan model kerja berbasis hybrid menggabungkan work from home dan work from office.

Riset menunjukkan, cara bekerja hybrid akan terus hadir. Namun, ada kekhawatiran besar soal sistem keamanan.

Mayoritas pemimpin bisnis (82 persen) di Indonesia mengatakan perusahaan mereka menggunakan model hybrid dan 65 persen karyawan setuju.

Baca Juga: Berikut Ini Hasil Pengumuman Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 20, Cek Langkahnya!

Keamanan data kantor saat karyawan bekerja di rumah menjadi tantangan baru. Perusahaan-perusahaan harus mengubah pendekatan keamanan data mereka karena karyawan lebih terdesentralisasi dibanding sebelumnya.

Meski keamanan data jadi prioritas bagi pemimpin bisnis di Indonesia, 88 persen dari mereka mengatakan, perusahaan yang mereka pimpin menawarkan pelatihan keamanan data kepada karyawan.

Hanya 69 persen karyawan yang mengatakan bahwa perusahaan mereka menawarkan pelatihan tersebut. Hal itu mengindikasikan ada kesenjangan komunikasi.

Baca Juga: Ada Alat Penyadap di Rumah Pondok Pelita, Aldebaran Kecolongan, Ikatan Cinta 16 September 2021

Manajemen pengunjung adalah prioritas di kantor. Semua pemimpin bisnis dan 99 persen karyawan di Indonesia setuju bahwa perusahaan perlu memasang sistem yang bisa mencatat dan melacak pengunjung yang masuk dan keluar gedung ketika para karyawan bekerja di kantor.

Perusahaan-perusahaan pun mempertimbangkan menyempurnakan model kerja hybrid.

Sebanyak 64 persen perusahaan di Indonesia mempertimbangkan mempekerjakan karyawan-karyawan yang secara geografis tinggal di lokasi yang beragam.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 16 September 2021: Mirna Jadi Korban Teror Selanjutnya, Pelakunya Orang Dalam?

Antara melaporkan, para pemimpin bisnis juga setuju bahwa saling keterkaitan antara keamanan data dan standar kerja dari rumah sangat penting untuk dipertimbangkan.

Diperkenalkannya model kerja hybrid memberi hasil yaitu langkah menuju arah yang benar untuk perlindungan data di tempat kerja.

Bahkan, 88 persen pemimpin bisnis di Indonesia mengatakan, perusahaan mereka sudah menawarkan pelatihan keamanan data bagi karyawan, dengan mayoritas pemimpin bisnis di Indonesia (98 persen) mengatakan pelatihan tersebut akibat dari pandemi Covid-19.

Baca Juga: Buruan Daftar! Hari Ini Program Prakerja Gelombang 21 Sudah Dibuka

Hal itu mengindikasikan tren menuju keamanan data yang canggih.***

Editor: Aga Gustiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah