Bukan Diplomat Datangi Markas FPI, Tapi Mata-mata Jerman, Namanya Suzanhol

- 28 Desember 2020, 02:36 WIB
Sosok Perempuan yang mendatangi markas FPI beberapa waktu lalu diketahui sebagai Intelijen Jerman bernama Suzanhol dan bukan staf Kedubes Jerman.
Sosok Perempuan yang mendatangi markas FPI beberapa waktu lalu diketahui sebagai Intelijen Jerman bernama Suzanhol dan bukan staf Kedubes Jerman. /Twitter/@polisipatung

Baca Juga: Polisi Naikkan Kasus Chat Mesum Sesama Jenis di Wisma Atlet ke Penyidikan

Farhan mengungkapkan dugaan mata-mata Jerman melancarkan aksinya di Indonesia bermula saat permintaan persona non grata untuk sosok perempuan yang datang ke Markas FPI, tidak dipenuhi pihak Kedubes Jerman.

Ternyata persona non grata tidak bisa dipenuhi karena sosok perempuan tersebut bukan diplomat.

Pihak Jerman kemudian hanya memulangkan perempuan tersebut ke negara asalnya.

"Kita minta udah persona non grata. Tidak dijalankan persona non grata-nya. Ternyata dia memang tidak bisa di-persona non grata karena dia bukan diplomat," kata Farhan.

Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin sebelumnya memprotes keras langkah Kedubes Jerman yang mendatangi markas FPI di kawasan Jalan Petamburan, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Polisi Tunggu Hasil Tes Kejiwaan Pelaku Pelempar Bom Molotov di Masjid Al-Istiqomah

Menurut Hasanuddin seharusnya Jerman memperhatikan etika dan sopan dalam hubungan diplomasi dengan Indonesia.

"Kedubes Jerman semestinya tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri. Karena itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mesti melayangkan protes keras terhadap Jerman. Itu etika berdiplomasi secara sopan dan beretika," ujar Hasanuddin dalam keterangan resminya.

Hasanuddin menekankan tindakan kedubes Jerman tersebut seharusnya dikoordinasikan terlebih dahulu kepada kementerian terkait.

Halaman:

Editor: Muhammad Mustopa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini