Mahasiswa Iran Demo Kedubes Prancis Protes Omongan Presiden Macron

29 Oktober 2020, 16:59 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron.* /France24/

PURWAKARTA NEWS - Sejumlah besar mahasiswa berkumpul di depan Kedutaan Besar Prancis di ibu kota Iran pada Rabu guna memprotes pernyataan yang menghina Islam baru-baru ini oleh pejabat Prancis.

Mereka membawa poster dan spanduk bertuliskan pesan tegas serta meneriakkan slogan yang menentang Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Aksi protes damai tersebut berlangsung selama beberapa jam, di mana massa menuntut permintaan maaf tanpa syarat dari Presiden Macron dan pejabat Prancis lainnya.

Baca Juga: Narasi Najwa Shihab Ungkap Wajah Pelaku Pembakaran Halte Sarinah, Nggak Mirip Sama Tersangka Polisi

Massa juga mendesak pengusiran duta besar Prancis di Teheran dan pemboikotan terhadap produk Prancis sebagai bentuk protes sikap acuh tak acuh terhadap sentimen agama Muslim.

"Mereka terus melakukan itu dan kami terus menentangnya. Namun kini saatnya untuk mengambil sikap dan mengajari mereka ajaran yang baik," kata Reza Alaavi, mahasiswa universitas Teheran di lansir dari Antara, Kamis 29 Oktober 2020.

Ia mengatakan seluruh Muslim di dunia bersatu untuk melawan ini dan ini "kesempatan emas" untuk melawan Islamofobia sekaligus kebencian terhadap Muslim."

Massa juga mengubah nama jalan di depan Kedubes Prancis dari Jalan Neauphle-le-Chateau menjadi Jalan Muhammad Rasulullah.

Baca Juga: Presiden Jokowi Terima Kunjungan Menlu AS Mike Pompeo di Istana Bogor

Jalan itu dinamai sebuah desa kecil di Prancis utara tempat pendiri Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini, menghabiskan setahun di pengasingan pada 1978 setelah diusir dari Irak.

Alaavi menyebutkan permohonan resmi untuk mengganti nama jalan menjadi Jalan Muhammad Rasulullah akan segera diajukan kepada Kotamadya Teheran.

Sikap marah berkembang di Iran terkait pernyataan Islamofobia Presiden Macron, dengan masyarakat meminta agar pemerintah mengusir utusan Prancis dan juga memboikot produk Prancis.

Pada Selasa, kuasa usaha Prancis di Teheran dipanggil oleh Kementerian Luar Negeri untuk menyampaikan protes resmi terhadap "tindakan yang tak dapat diterima" dari otoritas Prancis.

Baca Juga: Polisi Tidak Kasih Izin Kompetisi Liga 1 Digelar Tahun Ini

Banyak pejabat senior Iran termasuk Presiden Hassan Rouhani, Menteri Luar Negeri Javad Zarif, Ketua Mahkamah Agung Ebrahim Raisi, Ketua Parlemen Baqer Qalibaf, Kepala Dewan Keamanan Nasional Ali Shamkhani dan penasihat senior Ali Akbar Velayati mengeluarkan pernyataan yang mengecam pejabat Prancis lantaran telah memicu Islamofobia.***

Editor: Muhammad Mustopa

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler