PURWAKARTA NEWS - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Purwakarta, menolak keputusan Pemerintah yang mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Pasalnya, BBM bersubsidi dan non-subsidi harganya resmi naik, hal ini mulai berlaku pada Sabtu 3 September 2022 pukul 14.30, jelas hal itu mendapat respon pedas dari seluruh kader PMII Purwakarta.
Naiknya harga BBM, menuai kritikan dari berbagai kalangan elemen masyarakat, khususnya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwakarta.
Baca Juga: Berikut Daftar Lengkap Hari Besar September 2022, Beserta Hari Besar Nasional dan Internasional
PMII Purwakarta menuturkan, bahwa pemerintah membuat keputusan dalam situasi yang sulit, dalih pemerintah ingin menstabilkan ekonomi, tapi justru hal itu malah mencekik Rakyat.
Hal ini, seperti yang dikutip Purwakarta News, bahwa kader PMII Purwakarta menolak keputusan Pemerintah untuk menaikan harga BBM, dalih menstabilkan ekonomi, tapi justru malah mencekik Rakyat!
Pada tanggal 3 September 2022, ketua PMII cabang Purwakarta, yaitu sahabat Kusnadi angkat bicara:
Baca Juga: 10 Link Download Twibbon Hari Sungai Nasional 27 Juli 2022, Mari Jaga Sungai Tetap Sehat
"Naiknya harga BBM, hal itu akan berdampak buruk bagi masyarakat menengah ke bawah. Sehingga, wajar bila wacana tersebut mendapat penolakan dari masyarakat," ungkap Sahabat Kusnadi.
"Perekonomian Indonesia belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi Covid-19, ditambah sekarang masyarakat dikejutkan dengan naiknya BBM Subsidi, bisa dipastikan rakyat Indonesia semakin menderita dengan naiknya harga BBM bersubsidi," tegas sahabat Kusnadi.
Selain itu, ketua kopri PMII Purwakarta Sahabati Yeyet, juga menolak keras adanya kenaikan BBM bersubsidi.
Baca Juga: Peringati Hari Anak Nasional 2022 dengan Pasang Twibbon atau Bingkai Foto Gratis
"Jika alasannya untuk penambahan Bantuan Sosial, dirasa tidak akan efektif dan akan menyengsarakan Rakyat Indonesia," Ucap ketua Kopri Sahabati Yeyet.
"Untuk menjaga ketidak adilan, diharapkan Pemerintah mampu memikirkan secara seksama dengan adanya kenaikan BBM tersebut," imbuh Sahabati Yeyet.
Mengenai naiknya harga BBM, Semua kader PMII Purwakarta juga ikut memberikan komentar keras.
Baca Juga: Diperingati Hari Ini, Inilah Kumpulan Link Twibbon Hari Hari Anak Nasional 2022
Pasalnya, semua kader PMII Purwakarta sepakat untuk menolak keras dinaikannya harga BBM, bahkan mereka siap turun aksi untuk menolaknya.
"Sayang sungguh sayang, pemerintah hari ini tidak melihat secara luas dalam mengembalikan ekonomi masyarakat, dimana ekonomi kita belum stabil pasca pandemi," ungkap Sabahat Abay.
"pemerintah mengambil jalan pintas dengan menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), dimna hal ini akan mengakibatkan kenaikan dari harga-harga lainya, seperti harga semboko, jelas hal ini dapat mencekik masyarakat," Tegas Abay.
Baca Juga: 15 Link Twibbon Hari Anak Nasional 2022 Lengkap dengan Cara Pasang
Baca Juga: Peringati Hari Anak Nasional 2022, Download Twibbon Gratis di Sini
Dalam hal ini, pengurus PMII Purwakarta siap mengerahkan semua kadernya.
Sebab, kader PMII Purwakarta menolak BBM yang disahkan sejak Sabtu 3 September 2022 pukul 14.30 tadi.
Adapun, Tiga jenis BBM yang harganya naik itu meliputi pertalite, solar subsidi, dan pertamax nonsubsidi.
Baca Juga: Link Twibbon Gratis Hari Anak Nasional 23 Juli 2022, Banyak Desain Keren dan Lucu
Baca Juga: Ngaji Gus Baha: Dosa yang Satu ini Berbuah Pahala dan Surga! Dosa Apakah Itu? Berikut Penjelasannya
Rinciannya, pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, solar naik dari Rp 5.150 per liter menjadi 6.800, pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Maka, PMII Purwakarta meminta pemerintah mengambil langkah tegas mengatasi anggaran negara, dengan tidak menghilangkan dan merampas hak-hak rakyat.
Jika tidak, kami siap bergerak mengawal kepentingan rakyat, dan menolak keras dengan akan menggelar aksi.
Baca Juga: Ngaji Gus Baha: Kesalahan Fatal Dalam Berdoa! jangan Dilakukan, Waliyullah Saja Tidak Berani
"Tangan terkepal dan maju kemuka, Lawan...Lawan..Lawan!" Tutup para kader PMII Purwakarta.***