Anak Presiden Gibran Rakabuming Bakal Gunakan Teknologi Mutakhir Tangani COVID-19

4 Desember 2020, 14:56 WIB
Gibran Rakabuming Raka.*/ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/ /

PURWAKARTA NEWS - Calon Wali Kota Surakarta nomor urut 1 Gibran Rakabuming Raka akan menggunakan peralatan teknologi mutakhir dalam menangani penyebaran COVID-19, dalam debat putaran kedua Pilkada Surakarta 2020, di Studio TV lokal di Solo, Kamis malam 3 Desember 2020 dilansir dari Antara.

Menurut Gibran yang merupakan anak Presiden RI Joko Widodo, soal penanganan COVID-19 di Kota Solo akan menggunakan teknologi mutakhir dengan alat thermal camera, yakni camera yang secara otomatis bisa mengukur suhu badan orang.

"Saya yakin teknologi seperti itu, dapat diterapkan di tempat-tempat publik seperti di kantor,dan pasar, nanti dijaga terus agar COVID-19 bisa diatasi tidak ada penambahan lagi," kata Gibran bersama calon wakil wali kota pasangannya, Teguh Prakosa, saat menjawab pertanyaan paslon no. 2 Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo).

Baca Juga: Milad GAM 4 Desember Diperingati dengan Doa Bersama

Pemerintah Kota Surakarta sekarang juga sedang menyiapkan rumah sakit darurat untuk menampung warga yang masuk orang tanpa gejala (OTG), di Asrama Haji Donohudan. Namun, mari berdoa semoga COVID-19 di Solo segera berakhir, katanya pula.

Selain itu, Gibran Rakabuming Raka juga mengapresiasi adanya Tol Trans Jawa.

Dia mengaku Kota Solo sangat diuntungkan dengan adanya Tol Trans Jawa ini.

Gibran optimistis dengan keberadaan Tol Trans Jawa dapat meningkatkan kunjungan wisatawan di Kota Solo. Tol Trans Jawa ini bisa meningkatkan sektor pariwisata di Kota Solo. Apalagi Tol Trans Jawa ini dapat memperpendek jarak tempuh agar lebih singkat.

Baca Juga: Ali Ngabalin Merasa Difitnah soal Kasus Edhy Prabowo, Laporkan Dua Orang ke Polda Metro Jaya

"Adanya tol itu, memperpendek jarak Solo dengan kota besar lainnya, seperti Surabaya dan Semarang. Tentunya hal ini mendorong pariwisata di Kota Solo, kata Gibran.

Calon Wakil Wali Kota Surakarta nomor urut 1, Teguh Prakosa menambahkan, Solo meningkat sedikit naik angka COVID-19, bukan karena pemerintah daerah tidak melakukan pengendalian penyebaran penyakit itu.

Solo merupakan pusat ekonomi di Soloraya, dan yang berkontribusi besar COVID-19 dari luar daerah, karena Solo penduduknya sekitar 500.000 jiwa, tetapi jika pagi hingga sore mencapai 2,5 juta jiwa.

Hal tersebut, kata Teguh, berpotensi menyebarkan COVID-19, dan pencegahannya masyarakat Solo sadar diri disiplin menerapkan protokol kesehatan atau 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak). Hal ini, di masyarakat masih kurang, dan pihaknya terus menyadarkan agar tetap menerapkan protokol kesehatan, sehingga penularan COVID-19 bisa teratasi.

Baca Juga: Warga Kota Bandung Jangan Keluar Masuk Kalau Nggak Penting-penting Amat

Calon Wali Kota nomor urut 2, Bagyo Wahyono mengatakan untuk meningkatkan pariwisata di Kota Solo, perlu melihat aset pariwisata di Kota Solo ini. Apalagi Kota Solo memiliki keraton dan potensi wisata lainnya.

Menurut Bagyo, kalau perlu keraton tersebut direhabilitasi kembali, wayang orang di Sriwedari juga perlu ditingkatkan, juga perlu membuat paket-paket wisata mulai dari bandara, hotel, pasar tradisional, hingga ke kuliner guna memajukan wilayah ini.***

Editor: Muhammad Mustopa

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler