Hari Valentine: Sejarah, Legenda dan Asal Usul di Balik Nama 'Valentine'

- 14 Februari 2021, 20:05 WIB
Ilustrasi coklat di hari Valentine*/
Ilustrasi coklat di hari Valentine*/ /Pixabay.com/

PURWAKARTA NEWS - Banyak pasangan dari berbagai usia menunggu Hari Valentine tiba pada 14 Februari. Itulah hari kasih sayang, di mana cinta menemukan ekspresinya yang paling istimewa.

Meskipun Hari Valentine sekarang dirayakan dengan cara yang terlihat romantis, seperti pemberian hadiah, kencan makan malam, dan pengungkapan cinta kepada pasangan, ternyata asal-usul Hari Valentine jauh lebih romantis dari itu.

Hari Valentine dinamai juga "Santo Valentine", diambil dari nama seorang pendeta Katolik yang tinggal di Roma pada abad ke-3 SM. Ada banyak cerita tentang Santo Valentine, dan seiring berjalannya waktu, cerita-cerita ini berkembang menjadi legenda yang kita kenal sekarang.

Baca Juga: Kode Redeem Free Fire (FF) Terbaru 14 Februari 2021, Buruan Klaim Sebelum Kehabisan!

Dahulu orang Romawi biasa merayakan pesta Lupercalia dari 13 Februari hingga 15 Februari, di mana pria mengorbankan seekor anjing dan kambing. Setelah ini, kulit binatang yang disembelih digunakan oleh pria untuk mencambuk wanita. Bahkan, perempuan muda dibawa untuk dicambuk oleh laki-laki, karena diyakini membuat laki-laki semakin subur.

Selama perayaan itu berlangsung, pesta perjodohan juga digelar. Para pria memilih nama wanita dari kotak, dan kemudian mereka menyatakan cinta kepada wanita-wanita yang dipilih selama festival. Seringkali peristiwa itu juga berujung pada pernikahan.

Namun, Pesta Lupercalia digantikan menjadi "Hari Santo Valentine" pada akhir abad ke-5 oleh Paus Gelasius, dan ini adalah alasan mengapa Hari Valentine dikaitkan dengan asmara serta awal cinta.

Asal Usul Nama Valentine

Hari Valentine dinamai juga "Santo Valentine", seorang pendeta yang diam-diam membantu pasangan Kristen untuk menikah. Tindakan ini dinilai melawan Kaisar Romawi Claudius II yang tidak mengizinkan pria itu untuk menikah.

Santo Valentine berpandangan bahwa pria lajang adalah prajurit yang lebih baik dan lebih berdedikasi. Santo Valentine tidak setuju dengan larangan Kaisar dan malah memberi fasilitas untuk pernikahan pasangan yang sedang jatuh cinta.

Halaman:

Editor: Muhammad Mustopa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

x