6 Tips Sukses Budidaya Jangkrik, Sangat Menguntungkan

23 Maret 2021, 09:44 WIB
Tips Usaha Berternak Jangkrik. /Popi siti Sopiah/

PURWAKARTA NEWS - Budidaya jangkrik merupakan suatu ladang usaha yang potensial mendatangkan keuntungan yang menggiurkan.

Jangkrik adalah serangga yang sering dijadikan pakan hewan peliharaan dan ternak.

Hal ini membuat permintan jangkrik di pasar tak pernah sepi.

Tertarik menekuni budidaya jangkrik, berikut ini Purwakarta News merangkum 6 cara budidaya jangkrik.

Baca Juga: Kades Cantik Kepergok Tanpa Busana Bersama Staf Desa

Ada beberapa hal yang perlu kamu siapkan sebelum memulai budidaya. Sebelumnya, kenali dulu karakteristiknya sebelum budidaya jangkrik.

Karakteristik jangkrik: Hewan herbivora. Di alam bebas memakan daun-daunan muda seperti rerumputan. Dalam lingkungan budidaya, bisa diberi pakan sayuran hijau yang banyak mengandung air seperti sawi, bayam, selada, mentimun, dan daun pepaya.
Menyukai tempat gelap.

1. Pilih lokasi budidaya yang cocok

Jangkrik sangat menyukai lokasi tenang, sunyi, dan teduh. Selain itu, senang mendapat sirkulasi udara yang baik untuk penyesuaian suhu ruangan.

Hindari lokasi yang ramai dan bising seperti pasar atau jalan raya.

Lingkungan yang jauh dari kegiatan manusia sangat digemari oleh jangkrik.

Ruangan tempat ternak jangkrik tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung.

Baca Juga: Dibantai WGM Irene Kharisma, Dewa Kipas Gagal Ngipas Duit Rp200 Juta

2. Bangun kandang jangkrik

Dikutip alamtani, kandang untuk budidaya jangkrik bisa dibuat dari berbagai bahan seperti kardus papan atau triplek.

Desain kandang untuk ternak jangkrik kotak seperti peti, bisa terbuat dari papan atau tripleks dengan tulang dari kayu kaso/kayu reng.

Ukuran panjang 100 cm, lebar 60 cm, dan tinggi 30 cm hingga 40 cm.

Gunakan lem pada setiap sambungan dan sudut peti agar jangkrik yang baru menetas tidak keluar lewat celah sambungan.

Ini mengingat ukuran jangkrik yang baru menetas sangat kecil.

Permukaan bagian atas harus bisa dibuka tutup dengan menggunakan engsel.

Pada sisi muka dan belakang diberi lubang ventilasi sekitar 50 cm x 7 cm, posisi lubang sekitar 10 cm dari atas.

Ventilasi ditutup dengan kasa kawat ukuran halus agar jangkrik kecil tidak bisa kabur.

Baca Juga: 8 Cara Ternak Burung Lovebird Agar Jadi Miliuner

Pasang kaki-kaki pada keempat sudut peti sekitar 10 cm.

Letakan mangkuk yang diisi air atau cairan lain untuk mencegah hama seperti semut masuk ke dalam kandang.

Kondisi kandang harus jauh dari binatang pengganggu.

Kelembapan pun harus terus dikontrol terutama saat musim kemarau.

Untuk menjaga kelembaban bisa dengan penyemprotan atau menutup kandang dengan karung goni basah.

3. Pembibitan Jangkrik

Bibit jangkrik haruslah yang sehat, tidak sakit, tidak cacat, dan umurnya sekitar 10-20 hari.

Calon induk jangkrik yang baik adalah jangkrik-jangkrik yang berasal dari tangkapan alam bebas.

Ini karena biasanya memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik.

Namun, bibit juga bisa dibeli dari toko pakan yang menyediakan pakan hidup.

Adapun, cara membedakan jangkrik jantan dan betina yang paling mudah adalah melihat ekornya.

Jangkrik jantan hanya memiliki dua helai ekor sedangkan betina terlihat memiliki 3 helai ekor.

4. Perkawinan Jangkrik

Tempat untuk mengawinkan jangkrik sebaiknya terpisah dengan tempat pembesaran anakan.

Kondisi kandang untuk mengawinkan sebaiknya dibuat mirip dengan habitat jangkrik di alam.

Dinding kandang bisa diolesi tanah liat, semen putih serta diberi daun-daun kering, seperti daun jati, daun pisang atau serutan kayu.

Jangkrik yang akan dikawinkan harus berasal dari spesies yang sama.

Bila indukan jantan dan betina berbeda spesies, perkawinan tidak akan terjadi.

Untuk mengawinkan jangkrik masukan indukan betina dan jantan dengan perbandingan 10:2.

Dalam kandang perkawinan, siapkan bak pasir atau tanah sebagai tempat peneluran.

Selama masa perkawinan jangkrik jantan akan mengeluarkan suara derik terus menerus.

Jangkrik betina yang telah dibuahi akan bertelur. Telur biasanya diletakkan dalam pasir atau tanah. Tips saat masa kawin:

Jangkrik harus mendapatkan asupan pakan yang cukup seperti kubis, sawi, kangkung, bayam, daun pepaya, dan jenis sayuran hijau lainnya.

Buang pakan yang tersisa setiap hari, jangan sampai pakan membusuk di dalam kandang.

Ramuan khusus bagi jangkrik yang sedang dikawinkan, misalnya, bekatul, tepung ikan, kuning telur bebek yang telah direbus dan dihaluskan dan beberapa vitamin.

5. Jangkrik Bertelur

Telur jangkrik akan menetas setelah 7-10 hari terhitung sejak perkawinan. Maksimal 5 hari setelah induk betina bertelur pisahkan telur-telur tersebut. Hal ini untuk menghindari induk memakan telurnya sendiri.

Untuk itu, segera tangani dengan baik. Kamu harus pindahkan ke dalam kandang penetasan telur yang juga sekaligus pembesaran anakan.

Warna telur yang telah dibuahi akan berubah dari bening menjadi keruh. Setelah 4-6 hari biasanya telur menetas.

6. Panen Jangkrik

Setelah bertelur dan menetas maka sebetulnya sudah siap untuk panen. Ada dua yang bisa dipanen dari ternak jangkrik. Pertama, yaitu jangkrik dewasa. Kedua, telur jangkrik.

Berikut persiapan masa panen budidaya jangkrik.

1. Telur
Telur jangkrik biasanya dijual lebih mahal dari jangkrik itu sendiri. Telur biasanya dijual kepada para peternak jangkrik pembesaran. Kamu juga bisa tawarkan pada penjual hewan atau menjadi distributor. Untuk harga, bisa sesuai kesepakatan bersama.

2. Jangkrik
Berbicara budidaya jangkrik, tentu yang menjadi objeknya adalah jangrik itu sendiri. Jangkrik sudah bisa dipanen setelah mencapai umur kurang lebih 30 hari. Ini terhitung sejak telur mulai menetas. Jadi, catat setiap tanggal panen jangkrik.

Ciri-ciri Calon Indukan Jangkrik Terbaik: Sungut atau antena masih panjang, seluruh anggota badan masih lengkap, bisa melompat jauh dan gesit, badan berwarna mengkilap.

Hindari memilih jangkrik yang buruk dengan ciri berikut: Jangan pilih jangkrik yang bila dipegang mengeluarkan cairan baik dari mulut maupun duburnya, induk jantan mengeluarkan derikan yang keras, permukaan sayap atau punggungnya bergelombang dan kasar, induk betina ada ovipositor pada bagian ekornya, ekornya ada tiga bagian tengah merupakan ovipositor, ukurannya besar.***

 

Editor: Fajar Maritim

Tags

Terkini

Terpopuler