Asal Usul Rebo Wekasan dan Sudut Pandang Menurut Islam

- 13 Oktober 2020, 20:09 WIB
Ilustrasi Berdoa.
Ilustrasi Berdoa. /PIXABAY/mohamed_hassan

4. Selamatan, sedekah, silaturrahin, dan berbuat baik kepada sesama.

Baca Juga: Pengakuan Pelajar SMP Ikut Demo UU Cipta Kerja

Asal Usul Rebo Wekasan

Asal-usul tradisi ini bermula dari anjuran Syeikh Ahmad bin Umar Ad-Dairobi (w.1151 H) dalam kitab "Fathul Malik Al-Majid Al-Mu-Allaf Li Naf’il 'Abid Wa Qam'i Kulli Jabbar 'Anid (biasa disebut: Mujarrobat ad-Dairobi).

Anjuran serupa juga terdapat pada kitab: "Al-Jawahir Al-Khams" karya Syeikh Muhammad bin Khathiruddin Al-'Atthar (w. th 970 H), Hasyiyah As-Sittin, dan sebagainya.

Di mana dalam kitab tersebut disebutkan bahwa salah seorang Waliyullah yang telah mencapai maqam kasyaf (kedudukan tinggi dan sulit dimengerti orang lain) mengatakan dalam setiap tahun pada Rabu terakhir Bulan Shafar, Allah SWT menurunkan 320.000 macam bala dalam satu malam.

Baca Juga: Bukan Orang Sembarangan, Ini Sosok yang Makamnya Ada di Tengah Pulau Situ Wanayasa Purwakarta

Oleh karena itu, beliau menyarankan Umat Islam untuk sholat dan berdoa memohon agar dihindarkan dari bala tersebut.

Tata cara Sholat Rebo Wekasan sudah terbit di artikel sebelumnya berjudul "Rebo Wekasan 1442 H, Berikut Niat Sholat, Amalan dan Doa Tolak Bala".

Sudut Pandang Islam Tentang Rabu Wekasan

Halaman:

Editor: Aga Gustiana

Sumber: penasantri.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x