Ngaji Gus Baha, Orang Kafir Akan Menganggap Benar Jika Bisa Menghidupkan Orang Mati, Begini Nabi Menyikapinya

- 4 Oktober 2022, 05:00 WIB
Gus Baha
Gus Baha /

PURWAKARTA NEWS - Ungkap Gus Baha, rintangan dakwah Rosulallah sangat luar biasa, karena saat itu tolak ukur kebenaran orang kafir itu jika Rosulallah bisa menghidupkan kembali orang yang sudah mati.

Gus Baha menuturkan, Rosulallah pernah terdesak oleh orang kafir, karena kebenaran harus dijelaskan dengan menghidupkan kembali orang yang sudah mati.

Kata Gus Baha, seharusnya tolak ukur kebenaran itu adalah ilmu pengetahuan, tapi pada jaman Rosulallah akan dianggap benar jika bisa melakukan hal diluar nalar, seperti menghidupkan yang mati.

Baca Juga: Ngaji Gus Baha: Karena Tidak Mau Tersenyum Kepada Rosulallah Malaikat Malik Penjaga Neraka Dibentak Jibril

Baca Juga: Ngaji Gus Baha: Amal kebaikan yang DiPerlihatkan Lebih Utama Jika Tidak Ria, Simak Penjelasannya!

Hal ini dijelaskan oleh Gus Baba yang dilansir Purwakarta News dari kenal YouTube Kado Kehidupan.

Saat Nabi menjelaskan manusia akan dihidupkan diakhirat oleh Allah SWT, orang kafir tidak percaya jika Rosulallah tidak bisa membuktikan dengan menghidupkan kembali orang mati.

"Orang kafir itu dulu, ngukur kebenaran Muhammad, mereka tentu manggilnya Muhammad, 'Muhammad kalau kamu mengklaim bahwa orang mati bisa hidup lagi, coba Mbah-Mbah kamu yang sudah mati bangunkan (hidupkan)," Gus Baha menjelaskan.

Baca Juga: Ngaji Gus Baha: Awas Hal ini Adalah Istiqomah Nafsu Bukan Istiqomah Ilmu!

Baca Juga: Ngaji Gus Baha: Semua Hal Diragukan Kehalalannya, Hanya Air Hujan yang Terjamin

"Kalau bisa berarti kamu (Muhammad) benar, kalo enggak ya nggak," jelas Gus Baha.

"Pertanyaan itu yang ‘Fa’tu Biaabaaina inkuntum Shodiqin’, Pertanyaannya ngukur kebenaran itu dengan cara itu," jelasnya lagi.

Pada saat itu, Rosulallah sempat terdesak oleh orang Kafir, karena harus membuktikan kebenaran dengan menghidupkan orang yang sudah mati.

Baca Juga: Ngaji Gus Baha: Rosulallah Tidak Pernah NETRAL, Pasti Berpihak Kepada Hal yang Benar

Baca Juga: Ngaji Gus Baha: Ungkap Sholat Tahajud Adalah Syarat Rosulallah Agar Bisa Memberi Syafaat Untuk Umatnya

"Itu yang bikin standar siapa?
Nabi sempat terdesak karena itu dipakai ukuran, kalo pakai ilmu manten jawabannya lebih gampang," ungkap Gus Baha.

Jika hal itu menjadi tolak ukur kebenaran sampai sekarang, maka jelas kita akan kesulitan untuk membuktikannya.

Karena para Nabi mempunyai mukjizat dari Allah SWT, sedangkan kita susah jika harus membuktikan dengan cara menghidupkan orang mati.

Baca Juga: Ngaji Gus Baha: Aneh, Waliyullah ini Tidak Mau Melihat Allah di Surga Karena Alasan ini!

Baca Juga: Ngaji Gus Baha: Dahsyat Azab Satu ini, Awas Jangan Mau Terlihat Sholeh Padahal tidak, Ikhlaslah Dalam Beramal!

"Ngukur kebenaran dengan cara itu versi siapa? Versi saya, kamu benar itu kalo bisa membangkitkan orang mati," ujar Gus Baha.

"Trus jadi Nabi, kalo versi kamu ya kamu yang membangkitkan nanti ditanya bareng-bareng," ujar beliau.

Pada zaman Rosulallah, jika hal itu terjadi, maka Rosulallah akan berdoa sehingga mukjizat akan diberikan Allah SWT.

Baca Juga: Ngaji Gus Baha: Amalkan ini Niscaya Selalu Mendapat Doa Malaikat agar Hidup Berkah Rezeki Berlimpah

Baca Juga: Ngaji Gus Baha: Bolehkah Soal UN Dibuka Sebelum Waktunya? Berikut Momen Pertanyaan Lucu

Tapi hal itu hanya bisa dilakukan oleh para Nabi, sedangkan kita hanya bisa menjelaskan kebenaran dengan ilmu.

"Artinya islam ini yang bisa mengawal hanya ilmu, doa itu nomor 2, yang bisa mengawai islam hanya 'Fa’lam' (harus ilmu)," tutup Gus Baha.***

Editor: Solahudin

Sumber: YouTube Kado Kehidupan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini