Usai 31 Kali Perundingan RCEP Akhirnya Diteken 10 Negara ASEAN dan Lima Negara Mitra

- 15 November 2020, 23:31 WIB
Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo /Setneg

PURWAKARTA NEWS - Presiden Joko Widodo melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan implementasi perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) membutuhkan komitmen politik tinggi.

"Pesiden sampaikan bahwa penandatanganan ini hanya permulaan. Jalan panjang dan terjal mungkin ada di hadapan kita, yakni bagaimana kita mengimplementasikannya dan ini memerlukan komitmen politik pada tingkat tertinggi," kata Menlu Retno dalam konferensi pers virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Minggu 15 November 2020 dilansir Antara.

Retno menyampaikan hal tersebut seusai penandatanganan RCEP yang dilakukan oleh 10 negara anggota ASEAN dengan lima negara mitra ASEAN yaitu Australia, Selandia Baru, China, Jepang dan Korea Selatan.

Baca Juga: Quartararo Jatuh, Joan Mir Juara Dunia MotoGP 2020

"Bagi Indonesia, kita masih membuka peluang negara di kawasan untuk bergabung ke dalam RCEP dan dari statement negara RCEP, mereka sampaikan apresiasi atas kepemimpinan Indonesia selama proses negosiasi," tambah Retno.

Menurut Retno, proses negosiasi tersebut menunjukkan kepemimpinan ASEAN dalam hubungannya dengan negara-negara mitra.

"Tahun ini merupakan tahun yang bersejarah, 15 negara telah menandatangani RCEP yang terdiri dari 20 bab, 8 annex terkait akses pasar, dan 10 annex terkait aturan petunjuk teknis," ungkap Retno.

RCEP merupakan inisiatif Indonesia saat menjadi ketua ASEAN dan disepakati pada pertemuan pemimpin ASEAN pada November 2011. Perundingan pertama dimulai pada Maret 2013 dimana Indonesia bertindak sebagai chair RCEP negotiation.

RCEP diharapkan dapat menciptakan kondisi kondusif dan kompetitif bagi ekonomi di kawasan Indo-Pasifik.

Halaman:

Editor: Opie Febiwara

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini