Trump Segera Pulang Usai Pakai Obatnya, Pemilik Farmasi Ini Dulang Keuntungan

- 6 Oktober 2020, 23:29 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump /Antara

PURWAKARTA NEWS - Usai dinyatakan positif Covid-19, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump segera mendapat perawatan khusus.

Sejumlah pengobatan diberikan, termasuk pemberian koktail antibodi eksperimental dosis tinggi buatan Regeneron Pharmaceuticals.

Tim Trump mengungkapkan pada Jumat 2 Oktober 2020 bahwa orang no 1 di AS itu menerima obat REGN-COV2. Obat itu untuk meringankan gejala dan mengurangi viral load.

Baca Juga: Sebelum Mengkonsumsi, Ketahui Dahulu Manfaat dan Efek Samping Bee Pollen

Setelah Donald Trump mengkonsumsi obat tersebut, Regeneron Pharmaceuticals mendapatkan kabar gembira. Pasalnya Saham Regeneron melonjak 7 persen pada Senin 5 Oktober 2020 membawa keuntungan saham tahun ini menjadi lebih dari 60 persen.

Dilansir dari CNN International di Jakarta, Selasa 6 Oktober 2020 saham Regeneron mencapai puncak sehari setelah Trump mencuit di twitter bahwa ia akan segera pulang dari rumah sakit.

Diberitakan Warta Ekonomi pada artikel "Obatnya Dipakai Trump, Harta Kekayaan Bos Farmasi Ini Langsung Terkerek Tajam!", Ternyata Donald Trump dan CEO sekaligus pendiri Regeneron, Dr. Leonard Schleifer saling mengenal melalui anggota klub golf Trump di Westchester, New York.

Regeneron juga menerima US$450 juta atau sekitar Rp6,6 miliar dengan kurs Rp14.735 dalam pendanaan pemerintah pada bulan Juli untuk segera mengembangkan vaksin dan pengobatan lain untuk Covid-19.

Baca Juga: [UPDATE] Covid-19 Purwakarta per 6 Oktober, Kasus Positif Tembus 77 Orang

Menurut Forbes, kekayaan Schleifer pun turut terkerek hingga US$2,5 miliar atau sekitar Rp36 triliun, naik dari US$2,1 miliar atau sekitar Rp30 triliun pada pertengahan Maret.

Schleifer juga menyumbang kepada kandidat politik Demokrat dan PAC dalam pemilihan 2016 dan 2018.

Perlu diketahui, Regeneron adalah salah satu dari banyak bioteknologi dan perusahaan Farmasi Besar yang telah meroket dengan harapan dapat dengan cepat mengembangkan obat virus korona yang efektif.

Perusahaan tersebut memulai uji coba pada manusia untuk koktail antibodi pada bulan Juni dan memulai uji coba fase 3 hanya sebulan kemudian.

Namun sayangnya, obat ini belum disetujui oleh Food and Drug Administration (BPOM AS).

Alasan Schleifer memberi Trump obat itu adalah karena Trump termasuk kelompok paling rentan dan berisiko tinggi.*** (Fajria Anindya Utami/WE Online)

Editor: Aga Gustiana

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

x