Nuklir Jadi Opsi Rusia Jika Keadaan Sudah Terancam, Ini Kata Jubir Kremlin Dmitry Peskov

- 23 Maret 2022, 18:48 WIB
Nuklir Jadi Opsi Rusia Jika Keadaan Sudah Terancam, Ini Kata Jubir Kremlin Dmitry Peskov
Nuklir Jadi Opsi Rusia Jika Keadaan Sudah Terancam, Ini Kata Jubir Kremlin Dmitry Peskov /Militer Ukraina/Reuters

PURWAKARTA NEWS - Rusia kabarnya akan memilih menggunakan senjata Nuklir jika keadaan Rusia sudah mulai terancam.

Hal demikian dikatakan oleh Juru Bicara (Jubir) Kremlin Dmitry Peskov dalam sebuah wawancara.

Kremlin Dmitry Peskov atau Moskow mengatakan, penggunaan Nuklir oleh Rusia tersebut untuk meredam kekhawatiran dunia terkait potensi serangan nuklir di tengah kecamuk operasi militer di Ukraina.

Baca Juga: Download Alight Motion versi 4.0.5, Ketahui Pilihan Efek edit Video yang mudah di Alight Motion

Baca Juga: Fuji TikTokan di Mekkah Lagunya 'Tongkrongan Kami Bukan Tongkrongan Pecundang', Netizen: Ngeri Ah

Baca Juga: Situs Main Game Cat Trap untuk Semua Jenis Perangkat, Kunjungi Link Main Cat Trap Ini

Dikutip Purwakarta News dari laman Galamedia, dengan judul "Perang Rusia vs Ukraina : Rusia Akan Gunakan Senjata Nuklir Jika Terancam" Moskow menyatakan bahwa tujuan operasi khusus yang hampir berlangsung selama sebulan tidak untuk menduduki Ukraina.

“Kami memiliki konsep keamanan dalam negeri, dan itu publik. Anda dapat membaca semua alasan penggunaan senjata nuklir,” kata Peskov, Selasa, 22 Maret 2022.

“Jadi kalau itu ancaman eksistensial bagi negara kita, maka bisa digunakan sesuai dengan konsep kita.”

Dilansir dari Aljazeera, Putin memerintahkan pasukan nuklir Rusia untuk waspada. Sejalan dengan perintah tersebut, kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada 28 Februari bahwa pasukan rudal nuklirnya dan armada utara dan Pasifik telah ditempatkan pada tugas tempur yang ditingkatkan, kantor berita Interfax melaporkan.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa pelaksanaan operasi khusus dilakukan karena Moskow memiliki indikasi langsung, Ukraina tengah bersiap untuk melakukan serangan besar-besaran ke wilayah Donbass.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan pada 14 Maret bahwa “prospek konflik nuklir, yang dulu tidak terpikirkan, sekarang kembali ke ranah kemungkinan”.

Baca Juga: [CEK FAKTA] Islam Nusantara Punya Kiblat Selain Ka'bah, Didanai Tiongkok

Baca Juga: Main Emoji Mic, Game Mudah Bisa Mengespresikan Perasaan, Link Tikolu Bisa Via Google

Baca Juga: Link Streaming Jakarta vs Everybody Film Viral yang Menceritakan Sisi Kelam Jakarta

Komentar itu muncul setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden memperingatkan bahwa Putin sedang mempertimbangkan untuk menggunakan senjata kimia dan biologi di Ukraina, saat ia menggambarkan taktik Moskow sebagai semakin "brutal".

Pekan lalu Rusia mengatakan telah meluncurkan rudal hipersonik Kinzhal (Belati) yang dapat mencapai target di mana saja di Bumi dalam waktu satu jam.

Pada bulan Desember 2021, Putin mengatakan bahwa Rusia adalah pemimpin global dalam rudal hipersonik, yang kecepatan, kemampuan manuver dan ketinggiannya membuat mereka sulit dilacak dan dicegat.

Rudal Kinzhal adalah bagian dari serangkaian senjata yang diluncurkan pada 2018. Rusia pertama kali menggunakan rudal hipersonik selama kampanye militernya di Suriah pada 2016.

Perang telah mengguncang konsensus keamanan global pasca-Perang Dingin, membahayakan pasokan tanaman utama dunia, dan menimbulkan kekhawatiran bahwa hal itu dapat memicu kecelakaan nuklir.

Baca Juga: TANPA Download Aplikasi, Ini Link Main Cat Trap Mudah By Llerah di Google

Baca Juga: Cara Atasi Tekanan Darah secara Alami, Konsumsi Buah-buahan ini, Bisa Dijus, Rasanya Enak

Baca Juga: Catatan Kecelakaan Jalan dari Kemenhub: Dalam Setahun Naik 3.000 Kasus

Secara terpisah, kebakaran hutan terjadi di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl Ukraina yang dinonaktifkan, tetapi menteri sumber daya alam negara itu mengatakan api telah padam dan radiasi berada dalam tingkat normal. Chernobyl pada tahun 1986 adalah tempat terjadinya bencana nuklir terburuk di dunia.*** (Ema Rachmawati / Tim Galamedia)

Editor: Solahudin

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini