"Silahkan dukung klub manapun, tapi tak perlu marah & ngamuk kalau yg didukung kalah. Terus salah penanganan, jadi gitu dah!," demikian isi narasi yang dimuat dalam cuitan di Twitter tersebut.
Namun, benarkah bentrokan suporter Arema FC vs Persebaya Surabaya jadi penyabab tragedi Kanjuruhan?.
Dikutip dari ANTARA, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, menegaskan tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, bukan disebabkan oleh bentrok antara suporter Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Baca Juga: Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Komnas HAM Sebut Temukan Bukti-bukti
Baca Juga: Jenguk Pasien Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kapolri: Yang Sabar Ya Bu...
"Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antara suporter Persebaya dengan Arema. Sebab pada pertandingan itu suporter Persebaya tidak boleh ikut menonton," kata Mahfud.
Mantan hakim konstitusi itu juga menjelaskan tidak ditemukan korban pemukulan ataupun penganiayaan antarsuporter dalam kejadian tersebut.
Menurut dia, para korban itu umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas.
Baca Juga: Mana yang Benar! Kapolri Vs Wagub, Korban Tragedi Kanjuruhan 125 atau 174?