"Awalnya, ada dua orang yang mau berfoto setelah pertandingan bersama pemain Arema FC. Kami sudah menyampaikan ke petugas untuk tidak memberikan izin," kata Sanjoko.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Malang, Polri Gelar Rapat Evaluasi dengan Menpora dan Pemkab Malang
Meski begitu, kedua orang tersebut tetap memaksa untuk bisa masuk ke lapangan dan akhirnya di izinkan.
Lebih lanjut, Sanjoko mengtakan bahwa setelah kedua orang tersebut diizinkan untuk memasuki area lapangan tersebut kedua anak itu ternyata menghampiri pemain Arema FC yang saat itu masih berada di dalam lapangan untuk meminta maaf kepada para suporter atas kekalahan dari Persebaya.
"Dua anak itu, yang akan berfoto ternyata mereka mendekat ke pemain Arema FC. Kemudian terjadi bentrokan, pemicunya ada di situ," ujarnya.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Malang, Polri Tegaskan Lakukan Evaluasi Pengguanaan Gas Air Mata
Setelah terjadi aksi dari dua orang suporter tersebut, kemudian memicu pendukung lainnya untuk memasuki area lapangan.
Namun, Sanjoko tetap meminta kepada rekan-rekannya yang dari wilayah Bantur untuk tidak ikut masuk ke dalam lapangan.
Khawatir kondisi akan semakin memburuk, Sanjoko pun bergegas untuk mengemasi bendera yang mereka bawa.