Ternyata Pemuda Asal Madiun Bukan Bjorka, Ia Hanya Jual Akun Telegram

- 18 September 2022, 20:53 WIB
Ternyata Pemuda Asal Madiun Bukan Bjorka, Ia Hanya Jual Akun Telegram
Ternyata Pemuda Asal Madiun Bukan Bjorka, Ia Hanya Jual Akun Telegram /PMJ News/

PURWAKARTA NEWS - Setelah sebelumnya kepolisian menetapkan seorang tersangka pemuda asal Madiun berinisial MAH terkait dengan kebocoran data yang dilakukan oleh Bjorka, lantas bagaimana kelanjutannya?

Kasus kebocoran data yang dilakukan oleh hacker bernama Bjorka masih belum menemukan titik terang siapa Bjorka sebenarnya. Bahkan seorang pemuda asal Madiun, MAH (21 tahun) bukanlah Bjorka asli.

Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap tersangka MAH terkait keterlibatannya dalam aksi kebocoran data pemerintah oleh Bjorka, ia mengakui bahwa ia hanya menjual saluran telegramnya.

Tersangka MAH mengakui telah menjual saluran telegramnya yang bernama @Bjorkanism kepada Bjorka. Ia menjual saluran telegramnya tersebut dengan harga USD100 atau sekitar Rp 1,5 juta.

Menurut pengakuannya, ia tergiur ketika Bjorka membuat pengumuman bahwa yang mempunyai akun dengan nama @Bjorkanism akan Bjorka beli dengan harga USD100.

Sebagaimana yang disampaikan oleh tersangka Agung (MAH) ketika diwawancarai oleh wartawan.

"Dalam percakapan di channel privasi tersebut, Bjorka membuat pengumuman yang punya akun @Bjorkanism akan dibeli untuk USD100. Lalu saya DM dia, ternyata memang Bjorka itu," ungkapnya dikutip Purwakartanews.com dari laman Pmjnews.com, Sabtu 18 September 2022.

MAH mengakui bahwa ia salah karena telah memberikan akses kepada Bjorka untuk memposting diakun telegramnya.

"Saya memang salah. Kesalahan saya adalah ngasih sarana ke Bjorka untuk nge-postingan," ucapnya.

Agung juga mengakui bahwa pada awalnya ia hanya penasaran dan ngefans kepada Bjorka. Namun, pada akhirnya ia menyesal atas apa yang ia lakukan tersebut.

"Saya penasaran sama dia. Ngefan juga, tapi tidak terlalu banget. Atas kejadian ini, ya rasanya campur aduk. Awalnya ya senang, tapi menyesal juga," katanya.

MAH mengakui bahwa ia pernah tiga kali mengunggah pada saluran telegram bernama Bjorkanism tersebut.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Juru Bicara Divhumas Polri, Kombes Pol Ade Yaya Suryana terkait unggahan yang dilakukan oleh MAH.

"(Pertama) tanggal 8 September 2022, 'Berhentilah bodoh'. Kemudian 9 September 2022 'Kebocoran berikutnya akan datang dari presiden Indonesia'. Dan Tanggal 10 September 2022 'Untuk mendukung orang-orang yang sedang berjuang dengan mengadakan demonstrasi di Indonesia Soal harga BBM, database MyPertamina akan segera saya publikasikan',” jelas Ade.

Terkait dengan peran dan motif dari tersangka MAH sebagaimana yang disampaikan oleh Kombes Pol Ade Yaya Suryana pada sebelumnya adalah karena ingin terkenal dan uang.

- Tersangka MAH berperan sebagai penyedia saluran telegram dengan nama Bjorkanism.

“Adapun peran tersangka merupakan bagian dari kelompok Bjorka, yang berperan sebagai penyedia saluran Telegram dengan nama saluran Bjorkanism,” ujar Kombes Pol Ade.

- Tersangka MAH mengaku membantu Bjorka dengan motif agar terkenal dan mendapatkan uang.

"Adapun motifnya, motif tersangka membantu Bjorka agar dapat menjadi terkenal dan mendapatkan uang,” tambah Kombes Pol Ade.

Meskipun ditetapkan sebagai tersangka, MAH tidak ditahan oleh kepolisian. Ia hanya diwajibkan lapor seminggu dua kali ke Polres Madiun.

MAH bersyukur ia bisa bebas dan tidak ditahan lagi oleh kepolisian.***

Editor: Solahudin

Sumber: PMJNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah