Menurut Bjorka Muchdi Purwopranjono itu tidak senang dengan Munir.
Bjorka menjelaskan bahwa Muchdi menggunakan jaringan non-organik BIN, yakni Pollycarpus Budihari Priyanto sebagai pilot PT Garuda Indonesia Airways untuk membunuh Munir.
Waktu itu, Munir akan terbang ke Belanda menggunakan Garuda Indonesia untuk studi lanjut.
Pollycarpus membuat surat rekomendasi kepada PT Garuda Indonesia Airways untuk ditempatkan di bidang Corporate Security.
Hal itu pun sempat ditanyakan oleh Budi Santoso untuk apa dirinya ditempatkan pada bagian tersebut.
Baca Juga: Akun Twitter Hacker Bjorka Tidak Bisa Diakses, Kena Hack Juga?
Baca Juga: Makin Memanas! Pemerintah Vs Hacker Bjorka, Kian Panas Hingga Akun Twitter Ditutup
Setelah Pollycarpus berhasil satu pesawat dengan munir, Pollycarpus membawa Munir ke Coffee Bean melalui Gate 42 saat mendarat di Bandara Changi Singapura.
Pollycarpus yang memesan dua minuman, saat Munir menunggu Pollycarpus memesan Coffenya, ia tak mengetahui bahwa salah satunya telah diberikan racun arsenik.
Lalu, Munir dinyatakan meninggal dunia dua jam sebelum pesawat mendarat di Bandara Schipol Amsterdam, Belanda.***