Nadiem Makarim: Pembelajaran Tatap Muka Boleh Diselengarakan Jika Menerapkan Prokes

- 1 April 2021, 15:05 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim sebut peserta didik kelompok usia 3 hingga 30 tahun memiliki risiko terinfeksi Covid-19 lebih rendah.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim sebut peserta didik kelompok usia 3 hingga 30 tahun memiliki risiko terinfeksi Covid-19 lebih rendah. /Instagram/@nadiemmakarim/

PURWAKARTA NEWS - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tidak lama lagi bakal diselengarakan. Hingga saat ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedang melakukan kordinasi dengan Dinas Kesehehatan dan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan prioritas utama sektor pendidikan saat ini adalah mengembalikan anak kembali belajar tatap muka.

Baca Juga: Bupati Purwakarta Pastikan Ketersediaan dan Harga Sembako Aman Jelang Ramadhan

“Prioritas kita nomor satu adalah mengembalikan anak belajar tatap muka. Walaupun sebagus-bagusnya pendidikan jarak jauh (PJJ), tidak mungkin seoptimal pembelajaran tatap muka (PTM),” ujar Nadiem, dikutip Purwakarta News dari Antara.

Baca Juga: Ini Tips Sukses Budiaya Ikan Gurame Sekali Panen Hasilnya Bisa Jutaan

Nadiem mengatakan, berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Daerah (Pemda) berupaya mengembalikan anak belajar tatap muka di sekolah. Menurut dia, PJJ sudah dilakukan selama satu tahun dan jika diteruskan akan membawa dampak buruk bagi perkembangan siswa.

“Jika terbiasa menerapkan protokol kesehatan dalam PTM terbatas yang dilakukan mulai saat ini, maka pada tahun ajaran baru, anak-anak sudah bisa disiplin menerapkan protokol kesehatan,” katanya.

Baca Juga: Aturan Baru Polri, Brigjen Pol Rusdi Harton: Berkas Perkara Penyidikan Diserahkan Langsung ke Polres

 Nadiem menambahkan sekolah bisa menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk persiapan PTM terbatas. PTM terbatas dilakukan dengan sistem rotasi dan dilakukan dua hingga tiga kali dalam seminggu.
 
Menutup dia menegaskan, jika ada kasus COVID-19 ditemukan, maka Pemda diminta untuk segera menutup sekolah tersebut untuk sementara waktu hingga keadaan kembali aman.***

Editor: Muhammad Mustopa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah