Begini Kronologi Lengkap Kericuhan Pasca Pertandingan Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang

2 Oktober 2022, 10:32 WIB
Begini Kronologi Lengkap Kericuhan Pasca Pertandingan Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang /

PURWAKARTA NEWS - Dilaporkan sebuah kericuhan terjadi pascapertandingan Arema FC yang bertanding melawan Persebaya Surabaya hingga menewaskan 127 jiwa.

Kericuhan terjadi pascapertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 3-2 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam tepatnya pada tanggal 1 Oktober 2022 lalu.

Kekalahan yang didapati oleh Arema FC ketika melawan Persebaya Surabaya itu merupakan yang pertama bagi Arema FC sejak 23 tahun terakhir.

Baca Juga: 127 Tewas dan 180 Luka-luka Akibat Tragedi Kericuhan Stadion Kanjuruhan Malang

Dalam jumpa pers pada hari Minggu yang bertempat di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta Kapolda Jawa Timur mengungkapkan bahwa sebanyak 127 orang yang tewas pascapertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya tersebut, 2 orang diantaranya merupakan anggota kepolisian.

Tak hanya itu saja, Irjen Pol Nico juga mengungkapkan bahwa sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia pascapertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sementara sisanya tewas ketika mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.

Baca Juga: 127 Orang Tewas Dalam Tragedi Sepakbola BRI Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan

Menurut Irjen Pol Nico hingga saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit tersebut.

"Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," ungkap Irjen Pol Nico.

Tak hanya korban meninggal dunia saja, tercatat terdapat 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, dan 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri.

Baca Juga: Innalillahi, 127 Orang Meninggal Dunia dalam Kerusuhan Sepakbola Arema FC vs Persebaya

Mengungkap dari Irjen Pol Nico, sebenarnya, pertandingan yang dilaksanakan di Stadion Kanjuruhan tersebut berjalan dengan tertib dan lancar.

Akan tetapi, setelah permainan berakhir, sejumlah pendukung Arema FC merasa kecewa dan beberapa di antara mereka turun ke lapangan untuk mencari pemain dan juga ofisial.

Petugas pengamanan kemudian melakukan usah untuk pencegahan dengan melakukan pengalihan supaya para pendukung tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain.

Baca Juga: UPDATE KERICUHAN AREMA FC VS PERSEBAYA, Kapolda Jatim Sebut Korban Meninggal Dunia 127 Orang

Dalam proses pencegahan tersebut, akhirnya petugas keamanan melakukan tembakan gas air mata.

"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," jelas Irjen Pol Nico.

Menurut Irjen Pol Nico sendiri, penembakan gas air mata tersebut dilakukan sebab para supporter tim berjuluk Singo Edan yang merasa tidak puas dan kecewa itu turun ke lapangan dan melakukan tindakan anarkis yang dapat membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

Baca Juga: Manajemen Arema FC Tanggapi Kericuhan Pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang

Sementara itu, Bupati Malang M. Sanusi menyatakan bahwa seluruh biaya pengobatan para pendukung yang tengah menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Malang.

"Kami mengerahkan seluruh ambulans untuk proses evakuasi dari Stadion Kanjuruhan. Untuk yang sehat dan dirawat, biaya semua yang menanggung Kabupaten Malang," kata Sanusi. ***

Editor: Solahudin

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler