Sejarah dan Biografi Ulama Besar Baing Yusuf Asal Purwakarta

18 September 2022, 19:31 WIB
Mesjid Agung Baing Yusuf Purwakarta /Aqueera/

 

PURWAKARTA NEWS - R.H.M Yusuf atau yang lebih kita kenal dengan sebutan Baing Yusuf adalah ulama yang menyebarkan Islam di Purwakarta.

Beliau dilahirkan di Bogor tahun 1709 M, merupakan keturunan langsung dari keraton Pajajaran.

Nama Baing adalah sebutan untuk orang yang dituakan atau sesepuh, dikutip dari Jurnal Al-Tsaqafa: Jurnal Peradaban Islam Baing memiliki arti tempat yang mulia.

Baca Juga: Diperingati Setiap 14 September, Berikut Sejarah Singkat Hari Kunjung Perpustakaan

Baca Juga: Sejarah dan Tujuan Peringatan Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia 2022

Artinya beliau adalah seorang yang sangat dihargai, sehingga sudah sepantasnya mendapatkan gelar Baing di depan namanya.

Sejak kecil beliau sudah terlihat istimewa, karena pada saat 7 tahun sudah fasih berbahasa arab, 12 tahun sudah hafal Al-Quran dan umur 13 tahun sudah pergi ke Mekkah.

Baca Juga: Ngaji Budaya: Mengenal Sejarah, Filosofi, dan Keunikan Seni Pertunjukan Tari Topeng Khas Jawa Barat

Baca Juga: Dirayakan Setiap 8 September, Begini Sejarah Singkat Hari Literasi Internasional

Baing Yusuf adalah anak dari Rd.Aria Djajanegara dimana merupakan keturunan Dalem Muhiddin yang bila dilihat dari silsilah masih keturunan dari Prabu Siliwangi, menurut Sanusi dalam bukunya Sejarah Singkat dan Bagan Silsilah Keturunan R.H.M Yoesoef.

Setelah pulang dari Mekkah beliau mengamalkan ilmu agama Islam yang
didapatkannya dalam bentuk tulisan berupa buku, di antaranya adalah fiqh, tasawuf dan tauhid yang menggunakan bahasa Sunda.

Ajaran yang di bawa sangat berhasil di Purwakarta, beliau menyebarkannya dengan cara memakai tradisi masyarakat pada waktu itu.

Baca Juga: Begini Sejarah Singkat Hari Pelanggan Nasional yang Diperingati Setiap Tanggal 4 September

Baca Juga: Yuk Simak Sejarah Palang Merah Indonesia yang Ulang Tahun ke-77 pada 3 September 2022

Sehingga menurut Jurnal Al-Tsaqafa: Jurnal Peradaban Islam religiusitas Purwakarta saat ini merupakan hasil dari peranan yang dilakukan oleh Baing Yusuf, bahkan sampai sekarang masyarakat Purwakarta masih melaksanakan ajaran-ajaran yang diwariskan oleh Baing Yusuf.

Salah satu ajaran Baing Yusuf yang masih sangat kuat tertanam dikalangan masyarakat Purwakarta adalah Tawassul.

Di akhir hidupnya beliau mencurahkan sisa hidupnya untuk pengelolaan pesantren dan pembinaan masyarakat sampai beliau meninggal dunia.

Baca Juga: Hari Polwan 1 September, Yuk Simak Sejarah Awal Polisi Wanita Indonesia

Baca Juga: Ngaji Gus Baha Terbaru: Sejarah dan Hikmah Perempuan Diwajibkan Memakai Jilbab

Terdapat dua versi dalam menerangkan meninggalnya Baing Yusuf ,versi pertama beliau meninggal pada tahun 1854, sedangkan versi kedua terjadi pada tahun 1856.***

Baca Juga: Sudah Tahu? Ternyata Begini Sejarah Hari Pramuka Indonesia yang Diperingati Setiap Tanggal 14 Agustus

Baca Juga: Kalian Pecinta Sejarah? Kamu Wajib Baca Rekomendasi 5 Buku Sejarah Dunia ini

Editor: Muhammad Mustopa

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler