Karena saking melaratnya, tidak ada yang bisa dimakan, masa ada putri raja yang rambutnya rontok, pokoknya singkat cerita, akhirnya putri raja itu bersedia pakai rambut palsu, tapi punya perempuan yang tiada lain istrinya Nabi Ayub AS," tutur Gus Gus.
Menurut Gus Baha, cerita berlebihan tersebut ditentang oleh para ulama Ahlussunnah seperti Sayyid Marzuki. Hal ini ditemukan dalam salah satu karya beliau yakni Aqidatul Awam dan beliau menulis:
وَجَائِزٌ فِيْ حَقِّهِمْ مِنْ مَرَضٍ # بِغَيْرِ نَقْصٍ كَخَفِيْفِ الْمَرَضِ
Artinya: “Nabi itu boleh saja sakit, akan tetapi bukan sakit yang sampai merusak derajatnya, seperti sakit yang ringan,"
Baca Juga: Gus Baha: Ungkap Syarat Sedekah, Awas Jangan Merasa Berjasa Jika Sedekah Ingin Diterima!
Baca Juga: Gus Baha: jangan Hanya memikirkan diri sendiri! Doa Seperti ini Egois, Allah Tidak Menyukainya
“Karena secara logika itu tidak masuk akal, sebab di mana-mana Nabi itu obat bagi kaumnya. Kalau Nabinya sendiri sakit lalu bagaimana?” terang Gus Baha.
“Nabi kok gudikan? Itu tidak boleh menurut Sayyid Marzuki. Syaratnya Nabi itu harus nasab terbaik, kesehatan terbaik, semuanya harus terbaik, tidak boleh tidak," imbuh Gus Baha.
Sebab, Nabi itu mesti jadi tumpuan kaumnya, kaumnya sakit, diobati oleh Nabinya, kalau nabinya sendiri sakit, lalu bagaimana?,” imbuh beliau lagi.
Baca Juga: Gus Baha: Ungkap Waliyullah yang Selalu Dikabulkan Doa Tapi Tidak berani Berdoa Satu Hal ini
Baca Juga: Gus Baha Ungkap Diri Kita Juga Perlu Doa, Berikut Adalah Doa untuk diri sendiri