Setelah Syamsuddin wafat, Rumi kemudian bertemu dengan Husamuddin Ghalabi, dan mengilhaminya untuk menuliskan pengalaman spiritualnya dalam karyanya.
Gagasan dan karya-karya ditulis lewat syair dan puisi. Isinya tentang revolusi ilmu kalam yang pada saat itu sedang kehilangan semangat dan kekuatannya.
Beberapa hal yang bisa kita pelajari, simak artikel ini sampai akhir.
Baca Juga: Amalkan Ini Utama jika Punya Hutang, Kata Mbah Maemun Jika Diamalkan akan Banyak Rezeki
Rumi berpendapat bahwa manusia adalah mikrokosmos (jagat kecil), yang mampu menyerap makrokosmos (jagat besar) di dalam bingkai yang kecil.
"Segala sesuatu yang tampak di depan kita, bukanlah hakikat dari sesuatu itu yang sesungguhnya".
Rumi mengingatkan bahwa kita jangan terkecoh dengan tampilan awal seseorang. Rumi mengatakan bahwa apa yang tampak bukanlah yang sebenarnya.