PURWAKARTA NEWS - Ungkap Gus Baha, dirinya mendapat pertanyaan lucu, orang ini mengira akan menjadi Nabi jika sukses mondok di pesantren.
Kata Gus Baha, pertanyaan ini lucu sekaligus membuatnya keheranan, masa orang yang mengaku Nabi dikatakan hebat!
Kata Gus Baha, inilah bahaya jika orang tidak pernah ngaji di pesantren, dia mengira orang yang mengaku Nabi mondoknya sukses.
Baca Juga: Ngaji Gus Baha: Awas Jangan Terjebak! Berikut Adalah Tipu Daya Iblis Bisa Kamuflase atau Talbis
Baca Juga: Ngaji Gus Baha: Lakukan ini Jika Anda Sedang Emosi dan Banyak Masalah
Ucap Gus Baha lucu, orang ini mengganggap yang mengaku Nabi lebih hebat ilmunya ketimbang kyai.
Lantas, bagaimana kisah lengkapnya? Berikut penjelasan Gus Baha tentang bahaya jika tidak pernah ngaji di pesantren.
Dikutip Purwakarta News, dari akun YouTube Rubangi channel, bahaya jika tidak pernah mondok, seperti orang ini yang mengira akan menjadi Nabi jika sukses mondok di pesantren.
Baca Juga: Ngaji Gus Baha: Rosulallah Pernah Menegur Imam Shalat yang Terlalu Lama, Berikut Penjelasannya
"Orang kalau tidak mondok itu memang sangat bahaya!" Ungkap Gus Baha.
Pasalnya, Gus Baha kedatangan orang yang membuatnya kaget, dirinya mengira akan menjadi Nabi jika sukses mondok di pesantren.
"Saya pernah ditanya seperti ini, aneh sekali pertanyaannya."
Baca Juga: Ngaji Gus Baha: Tips Menjalankan Amalan Sunah Malam Jumat Bagi Suami Istri
Baca Juga: Ngaji Gus Baha: Mengejutkan, ini Jawaban Gus Baha Sangat Marah Tersinggung Karena Melecehkan Agama!
"Gus mau tanya! apa kata saya?
Musadeq yang ngaku Nabi itu loh, yang terkenal karena pernah mengaku dirinya Nabi," tanya orang itu kepada Gus Baha.
"Dulu dia mondok dimana Gus?
Kok dia bisa pinter begitu!" Lanjut tanya kepada Gus Baha.
'Loh, dia itu pintar, memang gimana kok pintar?" Tanya Gus Baha keheranan.
Baca Juga: Ngaji Gus Baha: Pantas Dosa Setumpuk Gunung Biasa Diampuni! Berikut Perjanjian Allah Dengan Nabi
Baca Juga: Ngaji Gus Baha: Begini Konsep dari Rosulallah Cara Agar Bisa Meninggalkan Maksiat!
Jadi, kyai saja sudah hebat Gus! kalau dia, mondok sampai jadi Nabi!" Ungkap dia kepada Gus Baha.
"Waduh," respon Gus Baha tertawa terbahak-bahak mendengar penjelasan orang itu.
Lebih parahnya, orang itu menganggap yang mengaku Nabi itu lebih hebat dari kyai, karena ilmunya lebih tinggi.
Baca Juga: Ngaji Gus Baha: Guyonan Gusdur Mahsyur, Tentang Wartawan dan Kyai Yang Berbuat Salah!
"Dia itu mengira, kalau mondok trus jadi alim, atau mondoknya sukses pasti jadi kyai."
"Kalau diatas itu, bakalan jadi Nabi, dia pikir orang ngaku Nabi itu berarti mondoknya lama banget," ungkap Gus Baha.
"Lebih lama mondoknya dari kyai
Waduh, seperti itukan musibah besar," ujar Gus Baha.
Baca Juga: Gus Baha: Membaca Sholawat Seperti ini Fatal Akibatnya, Tidak Mendapat Pahala Malah Berdosa!
Baca Juga: Ngaji Gus Baha: Cerita Kyai dan Santri Madura lucu tapi penuh makna
Pertanyaan itu membuatnya tertawa sekaligus keheranan, kok ada yang beranggapan seperti itu.
"Saya jadi bingung mau menjelaskan apa, pertanyaan kok begitu!"
"Akhirnya saya jawab, justru kalau pernah mondok gak akan ngaku jadi Nabi," ucap Gus Baha.
Baca Juga: Ngaji Gus Baha: Sholat Adalah Hiburan dan Waktu Istirahat Rosulallah Saat Menghadapi Banyak Masalah
Baca Juga: Gus Baha: Jika Banyak Masalah, Hidupmu Penat Sepenat-penatnya! Lakukan ini Nasihat Imam Ghazali
"Dia kaget, loh kok bisa?" Tanya orang itu kepada Gus Baha.
"Orang yang pernah mondok, pasti tau Nabi Muhammad itu Nabi yang terakhir," jelas Gus Baha.
"Sehingga tidak akan jadi Nabi, peluangnya cuma bisa jadi kyai," tegas Gus Baha.
Dalam hal ini, jelas berbahaya jika seseorang tidak pernah ngaji di pondok pesantren.
"Tapi kalau tidak pernah mondok, beranggapan peluang bisa jadi Nabi."
"Wah, memang sudah beda jenis.
Jadi, orang kalau tidak pernah denger sama sekali itukan repot sekali," tutup Gus Baha.
Baca Juga: Gus Baha: Berikut Hikmah Karomah Kyai Hamid Pasuruan, Dibuli Kyai Hasud ini yang Terjadi!
Baca Juga: Gus Baha: Sholat Tahajud Jangan Terlalu Sering Dilakukan Karena Menyebabkan Hal Ini!
Itulah cerita lucu Gus Baha, tentang orang yang mengira akan menjadi Nabi jika sukses mondok di pesantren.***