PURWAKARTA NEWS - Presiden Volodymyr Zelensky menuduh Rusia melakukan kejahatan perang di timur laut Ukraina, 16 Agustus 2022.
Zelenskiy, mengatakan terlalu dini untuk mengatakan kondisi perang telah berubah meskipun pasukannya memperoleh keuntungan teritorial yang cepat bulan ini.
Volodymyr Zelensky berbicara hasil perang dengan Rusia, yang sekarang memasuki bulan ketujuh, bergantung pada pengiriman cepat senjata asing ke negaranya.
Baca Juga: Rusia Selidiki Penembakan Pejabat Tinggi di Ukraina, Gadis Kecil Ikut Jadi Korban
Baca Juga: Jokowi Sudah Terbang untuk Temui Presiden Ukraina dan Rusia, Upayakan Perdamaian Dunia
Adapun Korban tewas mencapai 450 orang Kharkiv Timur karena terkubur.
"Hingga hari ini, ada 450 orang tewas, terkubur (di wilayah Kharkiv timur laut). Tetapi ada yang lain, penguburan terpisah dari banyak orang. Orang-orang yang disiksa. Seluruh keluarga di wilayah tertentu," kata Zelenskiy dikutip daru Reuters.
Selanjutnya Zelensky mengatakan memiliki bukti terkait tuduhan kejahatan perang terhadap Rusia.
Baca Juga: Presiden Rusia Vladmir Putin Minta Maaf ke Israel, Atas Dasar Apa?
Baca Juga: Ada Banyak Warga Ukraina Dievakuasi ke Rusia, Dilaporkan 200 Ribu Anak Dikirim ke Rusia
"Semua ini ada di sana ... Ada beberapa bukti, dan penilaian sedang dilakukan, Ukraina dan internasional, dan ini sangat penting bagi kami, bagi dunia untuk mengenali ini. " ucap Zelenskiy.
Sebelumnya, Putin peringatkan bahwa Rusia akan merespons lebih kuat jika pasukannya mendapat tekanan lebih lanjut.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Putin, setelah pertemuan puncak Organisasi Kerjasama Shanghai di kota Samarkand, Uzbekistan.
Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin akan Hadiri KTT G20 di Bali, Ini Kata Jokowi
Baca Juga: Sistem Pertahanan Udara Rusia Tembak Jatuh Pesawat Su-25 Ukraina di Wilayah Kharkov
Putin menyebut invasi itu sebagai langkah yang diperlukan untuk mencegah apa yang dia katakan sebagai rencana Barat untuk memecah belah Rusia.
Baca Juga: Nuklir Jadi Opsi Rusia Jika Keadaan Sudah Terancam, Ini Kata Jubir Kremlin Dmitry Peskov