PURWAKARTA NEWS - Banyak warga Ukraina dievakuasi ke Rusia sejak mulainya Invasi Rusia ke Ukraina yangtelah berlangsung.
Meraka yang dievakuasi merupakan warga Ukraina yang berada di Donetsk dan Luhansk.
Lebih dari 11.500 orang, termasuk 1.847 anak-anak dibawa dari Ukraina ke Rusia hari Senin 2 Mei 2022.
Baca Juga: H+2 Lebaran, Arus Lalulintas Tol Japek Terpantau Padat, Termasuk Rest Area Dipenuhi Kendaraan
Baca Juga: Warga yang Mudik Disarankan Kembali ke Jakarta Lebih Awal, Ini Kata Petugas
Baca Juga: Minecraft Dungeons Ultimate DLC Bundle Terupdate, Ini Link Download dari Mojang Studios
Sebagaimana dilansir Purwakartanews.com dari laman PikiranRakyat dalam judul artikel Sejak Invasi, Lebih dari 200.000 Anak 'Dikirim' ke Rusia dari Ukraina"
Dngiriman anak-anak ke Rusia tersebut dilaporkan tanpa persetujuan dari pihak Ukraina.
Rusia mengatakan orang-orang yang dievaksuasi merupakan warga Ukraina yang berada di Donetsk dan Luhansk.
Baca Juga: Tak Menyangka Bisa Bergabung Persib Bandung, David Rumakiek: Hal yang Luar Biasa Bagi Saya
Baca Juga: Pakai Link Download dari Mojang Studios Berikut Ini, Dapatkan Minecraft The Wild Update 1.19
Baca Juga: Download Minecraft Pocket Edition dalam Versi Terbaru, Tersedia untuk Segala Jenis Perangkat
Mereka bersedia dievakuasi dari Ukraina ke Rusia atas keinginan mereka sendiri.
Akan tetapi, pihak Ukraina menyebutkan Rusia secara paksa mendeportasi ribuan orang ke Rusia sejak awal perang.
Sejak 24 Februari, hampir 200.000 anak-anak dan 1,1 juta orang telah dievakuasi dari Ukraina ke Rusia, kata kementerian pertahanan.
Baca Juga: Download Minecraft Pocket Edition dalam Versi Terbaru, Tersedia untuk Segala Jenis Perangkat
Rusia telah mengalihkan lalu lintas internet di wilayah Kherson, Ukraina, kepada infrastruktur komunikasi milik Rusia.
Pemantau gangguan layanan internet, NetBlocks mengonfirmasi hal itu pada Senin, 2 Mei 2022.
Langkah pengalihan jalur internet ini tampaknya bertujuan untuk memperketat cengkeraman Moskow di wilayah yang diklaim telah mereka kendalikan sepenuhnya.
Pihak berwenang yang ditunjuk Rusia di beberapa bagian Kherson mengatakan kawasan itu akan mulai menggunakan rubel Rusia dalam setiap transaksi keuangan pada 1 Mei 2022.
"Konektivitas pada jaringan telah dialihkan melalui internet Rusia alih-alih infrastruktur telekomunikasi Ukraina. Karena itu kemungkinan publik kini harus tunduk pada peraturan, pengawasan, dan sensor internet Rusia," kata NetBlocks di situs webnya, seperti dikutip Reuters.***