KAMI Diklaim Tetap Pahlawan Rakyat Walaupun Diperlakukan Kayak Teroris

- 17 Oktober 2020, 16:00 WIB
Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat saat diborgol dan dipakaikan rompi oranye saat jumpa pers penetapan tersangka.
Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat saat diborgol dan dipakaikan rompi oranye saat jumpa pers penetapan tersangka. /RRI

PURWAKARTA NEWS - Direktur Eksekutif Center for Budjet Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, mengatakan rangkaian penangkapan tokoh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang disusul perlakukan untuk mempertontonkan mereka seperti teroris pemerkosa dan penjahat narkoba, akan menaikkan derajat gerakan ini. Bukannya dibenci, sebaliknya malah banyak mendapatkan simpati dan dukungan dari rakyat.

"Oleh rakyat, tokoh KAMI yang ditangkap, dikenakkan pasal apa pun, akan dianggap tetap bak seorang pahlawan," kata Uchok saat dihubungi, Sabtu 17 Oktober 2020 seperti dilansir Warta Ekonomi.

Baca Juga: Luar Biasa! Terbukti Gatot Nurmantyo Bisa Menerawang Masa Depan

Uchok menyebut ada kesalahan kalkulasi politik dalam penangkapan tokoh-tokoh KAMI ini. Dia membaca ada harapan penangkapan para aktivis KAMI akan berdampak sama seperti saat Hatta Taliwang dkk ditangkapi dengan tuduhan makar pada 2016.

"Waktu Hatta Taliwang dituduh makar, situasi politik dan ekonomi tidak seperti sekarang. Belum ada wabah Covid-19 dan ekonomi tidak minus sehingga Hatta Taliwang dkk gampang ditaklukan dengan waktu cepat. Tapi saat ini berbeda," tutur dia.

Baca Juga: Pengamat: KAMI Bakal Terguncang Jika Gatot Ditangkap
Mantan aktivis Fitra ini memprediksi upaya untuk menjadikan tokoh-tokoh KAMI seperti lakon Hatta Taliwang dkk akan menemui kegagalan. Sebab yang sekarang protes dan demonstrasi melibatkan semua unsur rakyat yang menolak UU cipta kerja.

Dari sisi lain, saat ini pemerintahan Jokowi sedang mendekati tokoh-tokoh masyarakat guna meredam suara dan aksi penolakan terhadap UU Cipta Kerja. Sayangnya, kata Uchok, upaya pendekatan itu juga akan gagal. Para tokoh yang didekati akan masa bodoh. Apalagi NU dan Muhammdiyah, yang meminta menunda pilkada pun dicueki Pemerintah.

Baca Juga: KAMI Merasa Jadi Kambing Hitam Demo Anarkis Tolak UU Cipta Kerja

"Jadi satu-satunya jalan untuk meredam demo penolakan UU Cipta Kerja adalah Perppu untuk membatalkan UU tersebut, atau melakukan reshuffle kabinet. Dengan reshuffle kabinet," pungkasnya.***

Editor: Muhammad Mustopa

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x