Program Ecobrick Pembelajaran Lingkungan Ala Dinas Pendidikan Purwakarta

- 11 Juni 2021, 14:05 WIB
Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta, Purwanto, saat memimpin para pelajar untuk membuat ecobrik
Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta, Purwanto, saat memimpin para pelajar untuk membuat ecobrik /Ita Nina Winarsih/Purwakarta News

PURWAKARTA NEWS - Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, menggulirkan kebijakan pelajar wajib mengumpulkan sampah plastik. Sampah tersebut, selanjutnya akan dimanfaatkan untuk membuat benda bernilai ekonomis. Salah satunya, kursi ecobrick.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto, mengatakan, pihaknya sengaja menggulirkan program pembelajaran tersebut. Selama pandemi Covid-19, pihaknya mendesain pembelajaran buat siswa.

Selain, pembelajaran dengan sistem luring dan daring, ada juga pembelajaran pembuatan ecobrick. Kegiatan ini, merupakan upaya kita dalam mendesain pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning).

"Para siswa didorong untuk menghasilkan produk yang bermanfaat, baik untuk dirinya dan lingkungannya," ujar Purwanto, Jumat 11 Juni 2021. 

Selain itu, dalam pembelajaran karakter ini mereka juga dituntun untuk belajar memecahkan masalah (problem solving). Mengingat, dalam tatanan kehidupan problem solving selalu ada dan harus ada solusinya. Terutama, masalah lingkungan.

Salah satunya, masalah sampah plastik. Digulirkannya pola pembelajaran tersebut, lanjut Purwanto, karena menurut dia pendidikan di Indonesia sudah terlalu lama menjauhkan pembelajaran dari konteks masalah kehidupan.

Karenanya, perlu ada terobosan pembelajaran yang berorientasi pada potensi dan masalah yang ada di sekelilingnya.

"Di kita, saat ini sedang digencarkan pembelajaran pembuatan ecobrick. Jadi, dari sampah plastik ini anak-anak bisa membuat kursi dan meja," jelas dia. ***

Editor: Aga Gustiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x