PURWAKARTA NEWS - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memeriksa kondisi hutan di Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat sebagai hulu sungai yang disinyalir rusak sehingga menjadi penyebab bencana alam banjir bandang di wilayah selatan wilayah itu.
"Arahan Kepala BNPB kalau memang ditemukan lahan kritis itu akan ditanami dengan tanaman-tanaman keras, supaya ini tidak menjadi bahan longsor," kata Plt Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana (PERB) BNPB Abdul Muhari usai meninjau titik lokasi hutan di Kabupaten Garut, Minggu 25 Oktober 2020 dilansir Antara.
Pemeriksaan kondisi hutan di Garut itu dilakukan di atas udara menggunakan dua helikopter yang menyusuri aliran sungai besar dari hilir menuju hulu atau kawasan hutan.
Baca Juga: Leipzig Pimpin Klasemen Liga Jerman Ditempel Munich dan Dortmund
Pemantauan udara itu dilakukan bersama dengan Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, Komandan Korem 062 Tarumanagara, Kolonel Inf Muhamad Muchidin dan Dandim 0611 Garut Letkol CZI Deni Iskandar, dan perwakilan dari Perhutani Jabar.
Abdul menyampaikan tujuan dari memantau kondisi hutan di Garut itu untuk mengetahui tingkat kerusakan hutan setelah terjadi banjir bandang dan longsor di wilayah selatan Garut pada 11 Oktober 2020.
Selain itu, lanjut dia, untuk mengetahui ada atau tidaknya perubahan bentang alam skala mikro.
Baca Juga: Bupati Subang Larang ASN Pergi Wisata saat Libur Panjang Oktober
"Kita mau coba capture DAS (daerah aliran sungai) Cikaso ini dari hulu sampai hilir," katanya.