Perdana Menteri Thailand Dituntut Mundur dalam Tiga Hari

- 22 Oktober 2020, 16:44 WIB
Prayuth
Prayuth /Kolase Zonajakarta.com/ANTARA

PURWAKARTA NEWS - Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha berjanji mencabut keadaan darurat di Bangkok untuk meredakan ketegangan dengan pengunjuk rasa, tetapi tidak cukup untuk membuat demonstran menarik kembali permintaan mereka untuk pengunduran dirinya secepatnya.

Baca Juga: PKS Siap Jadi Inisiator Legislative Review Omnibus Law Cipta Kerja

Prayuth muncul di TV pada hari Rabu 21 Oktober 2020, bersikeras bahwa dia siap "melakukan langkah pertama untuk meredakan situasi ini" di ibu kota, yang telah menyaksikan protes massal selama tiga bulan, dilansir dari RRI, Kamis 22 Oktober 2020.

Protes di Thailand sebagian besar berlangsung damai, dengan unjuk rasa paling panas terjadi Jumat lalu, di mana polisi mengerahkan meriam air terhadap massa.

Baca Juga: Pemimpin Gontor Meninggal, Menag: Indonesia Kehilangan Sosok Istiqamah Membina Umat

Para demonstran juga telah menulis surat pengunduran diri palsu, yang mereka kirimkan kepada seorang pejabat pemerintah di gedung tersebut.

“Pertarungan kita belum berakhir selama dia tidak mengundurkan diri. Jika dalam tiga hari dia tidak mengundurkan diri, dia akan menghadapi orang-orang lagi," kata pemimpin protes Patsaravalee Tanakitvibulpon kepada massa.***

 

Editor: Muhammad Mustopa

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x